Januari, 2021
"Siapa, sih, cewek ini, Honey?"
Zack menggulirkan layar ponselnya, kemudian ia membenarkan posisi earphone di telinganya. "Dia mantan Jimmi, Sweety. Sepertinya masalah mereka belum berakhir."
"Gak bisa gitu, dong! Amy dan Jimmi udah tunangan, kan. Lagian bukannya mereka udah putus sebelum liburan kemarin? Heran, deh … nih cewek dapat foto itu darimana?"
Zack menatap foto Jimmi dan Amy yang tengah saling memunggungi. Mereka memakai seragam SMA Elang. Zack ingat benar kalau foto itu diambil oleh M sebelum latihan basket dimulai. "Aku akan menyelidikinya, Sweety."
"Harus, Honey! Coba lihat caption-nya. Dia adalah yang merebutnya dariku. Wah, sinting sekali dia! Siapa namanya? Joanna? Kalau aku ke sana dan bertemu dia, kurobek baju yang dipakainya!"
"Tenang, Honey," kata Zack khawatir. Jika Zelda yang mengatakannya, maka itu bukan sekadar ancaman atau ungkapan kekesalan. Cewek berkulit mulus itu akan benar-benar menelanjangi Joan. "Bagaimana kalau kita serahkan masalah ini pada Jimmi?"
"Gak! Cowok ganteng biasanya bego! Bilang padanya untuk klarifikasi! Kamu tahu? Amy mendapat banyak cacian yang masuk di dm-nya! Padahal dari awal Amy gak salah. Yang salah, ya, si Jimmi! Kesal aku!"
"Iya, Hon. Aku mengerti. Amy juga sahabatku." Zack menahan napas. Hubungannya dengan Zelda tidak akan seindah yang mereka rasakan ketika di pantai hari terakhir liburan. Semua akan ruwet kembali hingga Zelda melihat nama baik Amy dipulihkan.
"Aku mengandalkanmu untuk kasus ini, Honey. Lagipula, kamu berutang satu kesalahan pada Amy. Ingat?"
"Ya, aku ingat," jawab Zack lesu. Kemudian ia mengucapkan sampai jumpa dan menutup telepon. Ketika itulah ia melihat Joan tengah berbincang dengan beberapa temannya. Zack berlari menghampiri Joan dan menarik cewek itu dari teman-temannya.
"Ada apa ini?" tanya Joan heran sekaligus terkejut.
Zack memperlihatkan layar ponselnya. "Apa maksudmu dengan ini? Dia gak pernah merebut Jimmi darimu. Kau tahu itu, kan?"
"Benarkah? Aku gak tahu, tuh." Joan menyingkirkan ponsel Zack dari hadapannya. "Yang kutahu, Jimmi memutuskanku kemudian pacaran dengan gadis itu. Bukannya itu sama?"
"Joanna, dewasalah … kalau mau salahin orang, salahkan Jimmi bukan Amy!"
"Memang siapa, sih, dia sampai kaubela? Siapa yang salah bukan masalah. Yang jelas, hubunganku dan Jimmi berakhir karena dia." Joan menggedikkan bahu.
Zack menghela napas, tak tahu cara menghadapi cewek sakit hati. "Darimana kau dapat foto ini?" tanyanya sedikit geram.
"Kenapa? Aku punya yang lainnya. Haruskah kuunggah semua?" Joan menatap Zack pongah kemudian berlalu menuju teman-temannya.
"Argh!" erang Zack kesal. Baru kali ini ia menemukan seorang cewek dengan karakter antagonis seperti di sinetron ribuan episode. Zack hendak mencabut earphone dari ponsel ketika dilihatnya satu lagi foto Amy saat rambutnya dipangkas habis. "Sial! Si Joanna itu!"
***
M menutup wajah dengan kedua telapak tangannya sementara Aurora hanya duduk melihat satu loyang pizza di meja tanpa selera. Mereka duduk berhadapan dan tidak saling bicara selama belasan menit setelah melihat sebuah foto di Instagram.
"Aku gak tahu kalau Joan sebrengsek ini. Kamu?" Aurora akhirnya berbicara setelah menyemburkan napas dengan bibir terkatup.
"Entahlah. Aku tidak mengenalnya dengan baik." M kembali membaca pesan-pesan dari Amy yang diselingi banyak emoticon menangis. "Yang kutahu, mereka putus secara baik-baik."
"Gak mungkin lah! Kalau baik-baik, kenapa Joan menjelekkan Amy? Kita semua tahu bahwa ini bukan salahnya, Babe." Aurora menggigiti kuku jarinya tanpa sadar.