We're (Not) Really Break Up

Keita Puspa
Chapter #25

25. She Not She

Could this be love?

I'm feeling drifting up

On ceilings with your touch

Could this be love? (love, love, love)

'Cause when we kiss

My heart drops like a bomb

I'm in pieces when you're gone

Could this be love? (love, love, love)

Could this be love?

Could this be love - The Wanted


Mei, 2018

M berusaha untuk menghindari Aurora sejak terakhir ia bertemu gadis itu hendak kencan dengan tunangannya. Ada rasa tidak suka menyusup ke hati melihat Aurora dengan wajah berseri menemui Darren. M hampir percaya kalau Aurora mulai menyukai tunangannya itu. Kenapa tidak? pikir M. Darren terlihat tampan dan mapan. Tingkah lakunya sopan dan baik sejauh yang M perhatikan selama ini. Untuk pertama kali dalam hidup, ia merasa rendah diri. 

Jalanan macet ketika M menyeberang menuju perpustakaan. Ada kebakaran di sekitar area itu. Asap hitam membumbung tinggi diiringi sirene ambulans dan mobil damkar. M sudah mendengar beritanya dari berita lokal pada sebuah situs berita daring. Sebuah gedung apartemen mewah terbakar dan penyebabnya terjadi di lantai lima. M melihat asap tinggi terus mengepul dari balik gedung-gedung yang masih utuh. Kemudian langkah kakinya dipercepat menuju perpustakaan. 

Tanpa ragu M segera masuk dan mencari buku yang ia butuhkan. Kali ini bukan buku fisika galaksi, fisika kuantum atau sejenisnya. M butuh sesuatu yang ringan tetapi berbobot. Homo Deus. M sesungguhnya kurang menyukai sejarah. Baginya sejarah adalah masa lalu. Titik. M tidak suka melirik ke arah spion untuk mengintip apa yang tertinggal di belakang. Tetapi cara berpikir dan bercerita Yuval Harari benar-benar membuatnya menyukai cerita masa lalu. M ketagihan dengan teori yang disajikan sejarawan itu sehingga ia memutuskan untuk meminjam lanjutan buku pertamanya. Meskipun tidak ada hubungannya dengan dunia angkasa luar. Justru ini adalah tentang dunia yang selama ini ia tinggali, bagian kecil—teramat sangat kecil—dari alam semesta. 

Agak sulit meminjam buku baru di perpustakaan. Tetapi sulit bukan berarti tidak bisa. Perpustakaan umum Zafon selalu up date dengan buku-buku baru, terutama buku pengetahuan. Beruntungnya hari ini M bisa meminjam buku yang tengah populer itu. 

Dengan wajah berbinar ia keluar dari gedung perpustakaan. Keramaian sirene masih terdengar. M hendak menyeberang ketika seseorang menabraknya. Orang itu terjatuh di depannya. M mengulurkan tangan untuk membantu dan terkejut mendapati Aurora dengan wajah kusut dan khawatir. Wajah jutek itu berubah menjadi kusut. Mata Aurora berkaca-kaca, membuat M begitu ingin memeluk tubuh gadis itu.

"Kamu kenapa?" tanya M yang tiba-tiba saja menjadi sangat khawatir. "Apa yang terjadi?" 

"Darren … dia masih di apartemennya, Marsh. Dia terjebak di lantai tujuh," ucap Aurora dengan bibir bergetar. 

Jadi, itu apartemen tempat tinggal Darren? 

Aurora segera berlari menuju gedung yang masih mengepulkan asap hitam. Tanpa pikir panjang M menyusulnya. Tiga mobil damkar terlihat sibuk dari kejauhan. Sebuah ambulans meraung melewati Aurora dan M yang masih berlari. 

Tepat di depan gedung megah yang tengah disemproti air, Aurora berhenti. Gadis itu terlihat melirik kiri kanan dan atas bergantian dengan tangan yang terus bergerak. 

M tahu kalau ini bukan saat yang tepat. Tetapi ia cemburu melihat Aurora begitu mengkhawatirkan Darren. Kemudian gadis itu mendatangi dan memegangi tangannya. 

Lihat selengkapnya