“Yaelah biasa aja kali jalannya, sok kecakepan amat!” ketus Natasha gadis kurus cantik keturunan Tionghoa tersebut.
Ia sedang berdiri menyandar tembok sembari menelungkupkan kedua tangannya. Sejak tadi, ia sibuk memerhatikan anak baru yang wara wiri di depannya. Ia berdiri bersama tiga orang anggota geng nya.
Anak kelas 10 yang diketusinya tadi langsung bergidik ketakutan kemudian terbirit – birit. Sontak hal tersebut membuat Natasha and the gang terpingkal – pingkal.
“Ih, goblok!” ledek Ranty yang berdiri persis di sebelah Natasha.
Yah, mereka sengaja melakukan itu, karena memang ritual mereka setiap pagi. Ditambah, hari ini adalah hari pertama mereka memasuki tahun ajaran baru 2021 / 2022.
“Tapi emang anak tadi cantik banget, sih.” Aurora anggota geng lainnya berujar panik. “duh, gimana kalo Ari berpaling dari gue?”
Lala, anggota geng lainnya lagi menoleh kepada Aurora sambil mengernyitkan dahi “halu banget, lo!”
Natasha langsung tertawa geli. “yaelah La, lo kayak baru kenal Aurora aja. Udah halu, lemot lagi! gue bingung lo bisa masuk sini, Ra!”
“Weitsss, gue lemot tapi jago design!” Aurora tak mau kalah dicemooh seperti itu.
Natasha and the gang masih melihat anak – anak yang lalu lalang di depan mereka disertai tatapan angkuh.
“Apa lo lihat – lihat?” ketus Natasha kepada anak kelas 10 yang lancang melihat mereka.
Dengan wajah takut – takut, anak perempuan tadi menghampiri mereka.
“Permisi kak, maaf sebenarnya saya mau tanya….” ucapnya terbata – bata. “ruang auditorium tuh di sebelah mana ya? karena katanya semua anak baru suruh kumpul situ.”
Keempat anggota geng itu langsung saling berpandangan dan tampak memberikan sinyal satu sama lain.
Lala pun menjawabnya dengan suara serak khas nya. “kamu naik dua lantai, belok kanan, nah auditorium itu disitu.”
Ketiga temannya tampak menahan tawa, sedangkan wajah polos anak kelas 10 tersebut langsung cerah.
“Makasih…makasih banyak ya, kak.” ia sampai membungkuk – bungkukkan badannya.
“Sama – sama.” sarkas Aurora.
Baru saja mereka hendak bersorak karena berhasil mengerjai anak baru, tiba – tiba geng musuh bebuyutan datang.
“Bukan disitu lokasi auditorium!” ucap gadis tercantik dan terpintar di sekolah itu lantang. ia juga datang bersama anggota geng nya.
Anak baru tadi langsung menghentikan langkahnya. Natasha and the gang langsung memutar bola mata.
“Duh, lo nggak dimana – mana ganggu kita mulu ya!” ketus Natasha. “nggak bisa ya lihat kita senang?”
Gadis itu langsung berdiri persis di depan Natasha dan memelototinya.
“Heh, kita udah kelas 12 harusnya persiapan untuk ujian akhir, mikirin mau kuliah dimana, bukannya malah ngerjain adik kelas! Udah bukan jamannya.” ketus gadis bernama Adhisty atau biasa disapa Adhis tersebut.