“I wanna dance, the music's got me going
Ain't nothing that can stop how we move, yeah
Let's break our plans and live just like we're golden
And roll in like we're dancing fools.”
Gadis berseragam putih abu – abu itu terus bernyanyi sambil berjoget antusias. Pasangannya hanya duduk di sofa menonton sambil tersenyum. Namun sayang, gadis itu tak menyadari kalau senyumannya tampak ada niat terselubung. Gadis itu hanya terus melantunkan lagu BTS hingga selesai.
“We don't need to worry
'Cause when we fall, we know how to land (we know how to land)
Don't need to talk the talk, just walk the walk tonight
'Cause we don't need permission to dance.”
Gadis itu kembali duduk di sofa begitu selesai menyanyikan lagu yang kesekian. Ia lebih banyak bernyanyi dibanding si pria.
Pria itu kembali berpura-pura menunjukkan senyuman hangat. “Udah capek belum? Minum dulu, gih.”
Gadis itu langsung mengambil gelas berisi mojito di depannya dan dengan cepat menyeruputnya. Pria berusia pertengahan 30-an itu tertawa geli. Ia membetulkan rambut kecoklatannya sejenak kemudian menggeser duduknya agar lebih dekat dengan gadis itu.
“Sayang.” Panggil pria dengan mata coklat itu.
Gadis yang masih menyeruput minumannya itu menoleh. Pria itu tertawa karena gadis itu memasang wajah lucu.
“Taruh dulu dong minumannya.” Pria itu mengambil gelasnya perlahan dari tangan gadis itu kemudian meletakkannya di atas meja.
Pria itu kemudian menatap gadis itu lekat – lekat, menatap mata bulatnya yang indah, mengelus – elus pipinya yang putih mulus kemudian bibir ranumnya. Gadis itu hanya diam mematung. Pria itu semakin kencang mengelus bibir ranumnya dan mendekatkan wajahnya. Gadis mungil itu memejamkan matanya dan tau-tau bibir pria itu sudah menyapu lembut bibirnya.
Mereka pun saling menautkan bibir dan tenggelam dalam aktivitas masing – masing. Pria itu kini memegangi leher gadis itu dan melumat bibirnya begitu rakus. Gadis itu mendadak merasa tak nyaman. Ia merasa tangan pria itu hendak menuju dadanya. Maka refleks ia pun langsung melepas ciuman itu.
“Kenapa? Aku ada salah?” Tanya pria itu pura-pura bodoh.
Gadis yang masih shock itu hanya menggelengkan kepalanya dan menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari pria itu.
“Maaf, tapi aku belum bisa sampai ke tahap itu.” Ujar gadis itu.
“Oh….its okay…its okay! Aku justru yang harusnya minta maaf.” Pria itu pura – pura menyesal. “Kalau kamu nggak nyaman kita nggak perlu lakuin itu lagi ya.”
Melihat pria itu tampak menyesal, gadis itu langsung maklum dan memaafkannya begitu saja, kemudian menganggukkan kepalanya.