WE VS SENIOR

Muhammad Hendryan Alfarabi
Chapter #2

Geng

Setelah dihukum karena telat ikut upacara gue pergi ke kantin dulu beli minum, karena dihukum itu melelahkan jadi saran nih jangan telat cape.

Gue langsung balik ke kelas karena kurang temen sih buat diem diem di kantin masa diem sendiri ah gak mecing.

" Zahran tadi Bu Risti cari kamu." Ucap Toha datar, dia KM kelas gue.

"Oh iya makasih." Ucap gue mulai resah, karena Bu Risti mulai cari gue.

Gue duduk di paling pojok karena disana gue bisa tenang, ditambah gak ada orang yang satu bangku sama gue.

Ya mungkin karena meja nya terlalu belakang ganggu konsentrasi, tapi gue selalu fokus sih anak hebat beda.

Gue mulai ngeluarin kertas yang dikasih Bu Risti terus gue baca lagi soal yang belum gue isi.

Nah setelah berlama lama ada nih yang pernah beri nasehat ke gue

"Kalo ada soal sulit baca dulu berulang 3 kali nah kalo udah gak bisa jangan jadikan beban otak." Nah jadi gue sekarang pasrah dulu.

Ya lalu Ada 4 anak laki-laki yang datang.

Rendi Orang yang suka bercanda di kelas dan di cap sebagai komika kelas, dia memiliki rambut ikal dan dia sering memainkannya , dengan kulit coklat nya juga Rendi sering melawak didepan banyak orang .

Gumilang dia orang paling cool walaupun cuma diluar kelas karena kalo dikelas tetep amburadul, rambutnya suka ganti ganti gaya ala ala pemain Pemain bola dengan kulit kuning dan rambut bergaya dia mudah naklukin cewe.

Nah lalu adit dia laki laki tersoleh dikalangan anak anak kelas dia jarang bicara tapi dia suka bergaul dia suka pake peci hitam walaupun kulitnya putih terang, kontras gitu gue liatnya .

Terakhir yang paling pintar ilham Murid papan atas yang tetep jadi gila setelah dikelas dia mungkin paling tampan diantara yang lain tapi dia setia katanya, rambutnya bergelombang dengan kulit cerah jadi gak aneh sih dia disebut tampan.

"Loe jadi harapan nya Bu Risti." ucap Rendi dengan lantang.

"Wah Ham loe ternyata punya saingan juga." Ucap Gumilang melihat ke arah Ilham.

"Gue dikasih tugas katanya ini demi sekolah tapi isinya soal soal yang gak gue hapal sih." Kata gue membalas tanpa menghiraukan mereka.

"mana pasti soal agama ya aku paham sih bisa bantu." Ucap Adit yang siap membantu.

Ilham pun melihat kertasku dan tiba tiba dia senang "Ah inimah pelajaran favorite gue, sini sini gue bantu geser geser. " Ujarnya padaku

Ilham berniat mengerjakan semuanya dia duduk disamping gue dan yang lain berada dideket Ilham.

Gue merasa tenang gue kembali punya teman tapi gak begitu percaya mereka, tanpa disadari gue cerita ramai dengan mereka di pojok kelas memilih duduk disana karena ya bisa tenang dong .

Jam istirahat pun berbunyi.

"nah pas nih gue beres istirahat mulai ayo ah jajan jajan rusuh." ucap ilham dengan senang.

Lalu mereka ajak gue ke kantin, tapi sayang gue gak suka berteman jadi nolak dan mereka gak masalah gue nolak , mereka pergi seperti biasa.

Setelah 5 menit istirahat berlalu gue mutusin pergi ke kantin, gue pergi sendiri walaupun ini tahun pertamaku tapi gak pernah takut soal kaka kelas jadi berjalan biasa dengan tenang.

Walaupun banyak yang menyangka gue sombong tapi biasa netizen. Saat dikantin gue ketemu mereka berempat.

"Enzah woy sini gabung." Mereka berempat berteriak

Gue ngerasa aneh namaku biasa dipanggil ran menjadi enzah gue langsung menghampiri mereka yang berada di tempat duduk paling ujung.

Gue rasa harus menghargai ajakannya dan disana lah gue mulai merasa bisa mempercayai mereka.

Setelah mengobrol kami memutuskan bermain setelah pulang sekolah, Ilham akan menjadi tuan rumah untuk hari ini dan gue ikut aja.

Di hari ini jam terakhir pelajaran benar benar tidak mendukung karena ini bagian pelajaran Pa Warso dia selalu memberi quiz dan yang bisa boleh pulang , masalahnya udah pasti ya gue ga bisa.

Ilham pertama kali menjawab setelah menjawab dia tidak pulang, ternyata dia memberi jawaban kepada teman temanya lewat jendela ya karena mereka udah berencana main.

Mereka bertiga pun bisa keluar dengan langkah langkah yang sombong namun diabaikan teman teman.

Setelah mereka keluar ternyata mereka menghampiri ku dengan berdiam di jendela karena aku berada di pojok kelas.

"Enzah Enzah ayo biar waktu main kita lebih lama." Kata Rendi berbisik namun suaranya gue sadar itu keras.

" Woy sut jangan berisik biar si Ilham ngerjain dulu nanti kasih ke si Enzah biar cepet." Ucap Gumilang

"Ini kayak lagi penyelundupan ini bahaya gak bisa gak bisa." Kata Adit dengan wajah yang polos dan resah.

Ilham sibuk mengerjakan dan gue terus mengobrol dengan mereka bertiga layaknya sedang melakukan misi rahasia dan tugas kita berempat adalah menjaga ilham yang menjadi titik penting.

Akhirnya kami tidak sadar ternyata pa warso telah datang menghampiri kami , dia mengetahui rencana kami, mereka berempat dibawa kembali masuk dan gue disuruh kedepan.

"kalian memang bisa menjawab quiz bapa tapi kalian tidak bisa jadi pribadi yang jujur itu sangat mengecewakan menurut bapa,sekarang kalian diam didepan sampai semua siswa bisa mengerjakan quiz." kata Pak warso dengan nada tegasnya.

Lihat selengkapnya