Gheana Danishwara POV
" Ia menyuruh ku mengenakan gaun pengantin yang akan dikenakan calon istrinya, ia juga menyuruh ku mencoba cincin yang akan ia pakaikan pada calon pengantinya. Apakah ia gila? Atau ia hanya ingin menggoda ku dan menertawakan kesendirian ku?"
Kean : Aku menunggu di lobby kantormu :)
Aku membaca pesan singkat dari Kean. Hari ini kami memang berjanji untuk mempersiapkan gedung, sovenir, cincin pernikahan dan gaun pernikahan. Seharusnya Diana calon istrinya ikut bahkan aku memaksa tidak akan menemaninya jika tak ada Diana namun apa yang aku terima adalah pesan singkat dari Diana bahwa ia tak bisa ikut karena ia sedang di luar kota untuk urusan pekerjaan.
"Hai my princess" lagi-lagi ia menggoda ku dengan nama panggilan itu membuat ku ingin menonjok ya tiap kata itu keluar dari bibirnya.
"Pak Kean saya rasa nama saya Gheana Danishwara bukan princess" aku menekan setiap kata yang keluar dari mulut ku dengan senyum kecut yang mengembang di wajah ku. Aku melihat ia hanya terkekeh.
"Ayolah Ghea saya hanya bercanda" aku memutar bola mata ku karena apa yang ia ucapkan terdengar seperti alasan ditelinga ku.
***
Aku memberikannya sebuah katalog ballroom yang sudah ia setujui untuk gedung pernikahannya. Ia tampak membolak-balikkan katalog ditangannya sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Well pilihan kamu memang bagus" ia menutup katalog dan menyerahkannya pada ku.
"Ayo sekarang kita akan coba gaun pengantin" apa aku tak salah mendengar bahwa ia akan mengajak ku mencoba gaun pengantin. Bukankah ia harusnya mengajak Diana yang notabennya adalah calon istrinya. Bukan aku yang hanya seorang wedding planner.
"Pak saya rasa untuk melihat dan memilih gaun pengantin itu harus dengan bu Diana" tutur ku menolak secara halus ajakan Kean.
"Saya tau kamu akan bilang seperti itu" ia mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkannya pada ku.