Adam sedang mengendarai mobilnya menuju ke rumahnya setelah mencari makanan untuk makan malam. Ia menatap langit yang sudah mulai menggelap. “ Akhir-akhir ini sepertinya cuaca sangat tidak menentu”
Jarak dari rumah Adam dengan rumah sakit cukup dekat, bisa ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit. Tapi karena tadi membeli gudeg kesukaan Adam di daerah Malioboro dahulu, ia pun harus rela menembus macet yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai rumahnya di jam pulang kerja seperti ini. Saat akan mencapai rumahnya, ia melihat dua orang wanita yang terlihat sedikit berdebat di depan rumah tetangganya yang berhadapan dengan rumahnya.
Adam mengenali salah satu wanita tersebut, ia adalah Zoya pasien yang dirawatnya tadi siang. Sebenarnya wanita itu memang sudah berjasa menyelamatkan Adam dari Salsa, tapi Adam juga merasa sedikit kesal karena dirinya juga mendapat tamparan dari Zoya. Merasa tidak ingin ikut campur atau berurusan lagi dengan Zoya, ia pun ingin segera masuk ke dalam rumah. Klakson mobil hanya dibunyikan, pintu pagar pun sudah di buka kan.
“Sore pak”
“Sore juga, Mbak Rini. Oh ya, kalau pekerjaannya sudah selesai pulang aja nggak apa-apa.” sapa Adam yang baru saja keluar dari mobil.
“Terima kasih pak, saya permisi pulang. Pekerjaan saya sudah selesaikan.”
“Hati-hati di jalan, hari sabtu bisa datangkan? soalnya saya mau pergi ke rumah orang tua saya.”