Zoya berada di rumah Adam, ia sudah mengganti pakaiannya karena tadi pakaiannya sudah basah kuyup. Adam memberinya selimut dan susu coklat panas untuk menghangatkan diri. Zoya masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan pemilik baru rumah orang tuanya itu.
“ Mba, maaf ya tapi saya sudah disini selama hampir 5 tahun. Surat kepemilikan tanah dan rumah juga sudah atas nama suami saya. Saya membeli rumah ini dari agent penjual rumah, jadi tidak berhubungan langsung dengan Pak Khalid. Tentang informasi Pak Khalid, saya sama sekali tidak tau mereka pindah kemana”
Adam mendatangi Zoya untuk bergabung dengannya duduk di sofa ruang tengah. “ So, yang di depan itu rumah orang tuamu?”
“Iya, kau sudah berapa lama tinggal disini? Apakah saat kau datang mereka sudah tinggal disini?”
“Aku tinggal disini sudah sekitar 3 tahun lebih, yang tinggal di depan namannya Bu Dadang dan dia sudah tinggal disini saat aku pindah”
“Hmm, ternyata dia tidak bohong”
“Tolong lain kali pikirkan anakmu jika ingin melakukan sesuatu. Jangan coba-coba melakukan hal bodoh seperti bunuh diri. Dan jangan jadikan dirimu orang paling berdosa di dunia. Kenapa kau harus malu? Toh, kau tidak mendapatkan anak melalui hubungan terlarang atau hasil dari berzina”
Zoya merasa kesal dengan apa yang diucapkan oleh Adam, ia tak habis pikir seorang laki-laki tidak bisa menyaring perkataannya untuk bisa mengatakan sesuatu hal yang baik. Ia pun meletakkan gelas dan selimut kemudian langsung menuju pintu
“Kau mau kemana?” Adam menghentikan langkah Zoya.
“Aku mau pergi”
“Memang kau mau tinggal dimana sekarang? Bukankah tadi kau kebingungan mencari tempat tinggal”