Sampai Adam selesai sholat, Zoya tidak kunjung keluar dari kamar mandi. Suara nyaring terdengar dari kamar mandi, membuat fokus Adam hilang dan langsung berlari ke kamar mandi.
“Zoya, kau tidak apa-apa?” tapi tidak ada jawaban.
Adam mengetuk pintu kamar mandi dan mencoba memanggil Zoya sekali lagi, “Zoya!” terdengar suara nafas berat dari dalam, “ Are you okay?”
“I am okay”
“You need help?” tanya Adam yang khawatir karena suara nyaring yang ditimbulkan Zoya tadi.
“Cuma sedikit pusing aja, aku nggak apa-apa. Kau tidak perlu membantuku”
“Baiklah”
Adam pun pergi meninggalkan Zoya, sekitar 10 menit kemudian Zoya keluar dari kamar mandi dan sudah selesai berwudhu. Ia segera melaksanakan sholat subuh sebelum waktu untuk beribadah berakhir.
Setelah sholat dan mandi, Zoya keluar dari kamar dengan berpakaian rapi dan melihat Adam tengah sibuk di dapur dengan beberapa bungkusan hitam.
“Ada yang bisa kubantu?” tanya Zoya dengan sedikit ragu.
“Tolong buka bungkusan yang satunya dan masukkan kedalam mangkok di depanmu. Aku membeli dua jenis bubur, yang satu bubur ayam yang satu bubur sayur jipan pedas. Kau suka pedas? Jika kau mau kau bisa makan bubur sayurnya” jelas Adam pada Zoya yang tangannya sibuk membuka bungkusan.
“Aku bisa makan pedas waktu hamil?”
Adam menoleh ke Zoya, “Nggak ada larangan makanan untuk ibu hamil, kau bisa makan sepuasnya kecuali makanan yang membuatmu alergi.”
“Kalau begitu aku mau makan bubur sayur pedas” ucap Zoya yang sedikit antusias, “Aku kira pedas, asam, terlalu amis itu adalah pantangan makanan ibu hamil.”
“Kata siapa?”tanya Adam ketus seperti biasa.
“Aku banyak mendengar dari orang”
“Mereka tenaga kesehatan?”
“Bukan”
“Kau tau alasannya dari mereka kenapa ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi semua itu?”
“Tidak”
“Setelah ini jangan lakukan sesuatu yang sembarangan kau dengar dari orang. Kalau kau tiba-tiba kekurangan gizi karena perkataan mereka jangan salahkan aku”