Akbar disibukan dengan laporan pengajuan klaim asuransi yang diajukan salah satu kliennya. Sesekali ia terdiam, mengingat percakapannya dengan Zoya beberapa hari yang lalu.
Selama pernikahannya dengan Zoya, istrinya itu tidak pernah mengenalkan teman laki-laki kepada dirinya. Awalnya Akbar yakin jika Zoya mengatakan dirinya sudah memiliki kekasih baru hanya karena ingin menjauh darinya, tetapi semakin lama dipikirkan Akbar menjadi semakin gelisah. Ia khawatir jika Zoya bertemu dengan laki-laki sembarangan yang tidak jelas asal-usulnya dan hanya berniat untuk menipunya.
Akbar menjadi khawatir seperti ini salah satunya karena empat tahun lalu setelah ayah Zoya meninggal, tiba-tiba Desi -ibu Zoya- menjual rumah dan mengatakan akan menikah lagi. Sebelum pergi, Desi meminta Akbar untuk selalu menjaga dan melindungi anak perempuannya satu-satunya itu, ia juga berpesan untuk tidak memberitahukan kepergiannya pada Zoya. Jadi, Akbar sangat yakin jika Zoya saat ini tidak memiliki tempat untuk dituju dan seseorang untuk di temui.
Akbar mencoba memfokuskan dirinya kembali kepada pekerjaan, ia berdiri dari duduknya sambil membawa laporan klaim kepada tim penilai klaim yang biasanya mensurvei untuk menyetujui pengajuan klaim asuransi.
“Den, ini surat pengajuan klaim bapak Darmadji Santosa untuk mobilnya yang hilang dicuri.”
“Oh, iya Pak Akbar saya terima berkasnya. Tapi nunggu dulu ya pak, soalnya saya punya tumpukan berkas pengklaiman juga cukup banyak.”
“Iya, nggak apa-apa. Urus saja sesuai prosedur.” Saat hendak meninggalkan Denny yang merupakan staff IT tim penilai, Akbar teringat dengan kamampuan Denny untuk mencari informasi seseorang. Ia pun memberanikan diri untuk meminta tolong mencari tau keberadaan Zoya. “Den.” Akbar merangkul Denny, mencoba menarik tubuhnya mendekat.
“Kenapa Pak Adam?”
“Saya bisa minta tolong carikan seseorang tidak? Tapi saya hanya tau nama lengkap dan nomor teleponnya saja.”
Denny sedikit terkejut dengan permintaan pribadi Akbar ini, “ Bapak kan tau kalau ini ilegal.”
“Denny, saya kan cuma minta tolong cari tau lokasinya aja. Bukan minta pasang penyadap atau ambil informasi di dalam handphonenya.”
“Pak, tapi sama aja kita kan udah akses sistem informasinya untuk kepentingan pribadi.”