Tap tap tap!
Aku melangkahkan kaki ku dengan keras selama berjalan dikoridor, kulihat tatapan orang-orang menuju ke arah ku selama aku berjalan. Akh! Ini benar-benar menjengkelkan.
Apakah orang itu hobi berbuat masalah? Jika ya, mengapa harus aku yang terlibat? Belum masalah dirumah dan sekarang disekolah? Bisa-bisa ayah mengadakan konser semalam jika tau hal ini.
"Bisakah kau berhenti melangkah seperti itu? Rok mu bisa robek lebih dari 30 centi jika kau terus seperti itu". Ah suara itu, hanya dengan mendengar suaranya saja, kepala ku langsung sakit. Ku balas perkataanya itu dengan tatapan sinis, seolah berbicara 'tak usah sok peduli'.
"Maaf saja ya, aku peduli pada rok mu bukan dirimu" katanya, seolah dia bisa membaca isi pikiran ku. Ingin sekali ku lempar sapu disamping ku hingga mengenai wajahnya itu. Tampan? Apakah wanita disekolah ini buta? Aku tak percaya laki-laki dihadapanku ini disebut sebagai pria idaman, dengan sifat dinginnya itu yang tak pernah memperdulikan orang lain, dukun apa yang dipakainya?.