"FARELL!"
"AWAS LO YAA!"
Suara tinggi melengking kini menggema disepanjang koridor. Seluruh mata menatap pada sang empunya suara, seorang gadis yang kini berjalan dengan langkah yang cepat.
Oke, sekali lagi gadis itu masih berjalan dan bukan berlari!
Gadis itu tak menghiraukan tatapan mata yang menatapnya heran,jengkel,kesal dan berbagai macam jenis tatapan lainnya. Yang ia pikirkan sekarang, ia harus menemui laki-laki itu! Ya, laki-laki yang menyebabkannya terkena masalah akhir-akhir ini.
"Apa manggil-manggil? Fans ya" ujar seorang laki-laki sambil menatap sinis gadis dihadapannya itu, gadis yang sedari tadi mengkoar-koar dan membuat keributan disekolah.
"Fans sama lo? Ngigau lo ya"
"Oke, mari kita tanyakan, apa yang membuat seorang Vanessa berkoar-koar sepanjang koridor"
Gadis itu mengepalkan tangannya erat, ya gadis itu bernama Vanessa. Vanessa menahan mulutnya, menahan agar segala kata-kata keramatnya tak keluar saat ini. Oke, dia harus sabar menghadapi lelaki dihadapannya ini.
"Please deh, lo gak usah cari masalah seharii ajha" Vanessa sudah tak tahan, ia sudah lelah dengan laki-laki itu, selalu saja mencari masalah dengannya.
"Cari masalah? Bukannya lo ya penyebab masalah kita" ujar laki-laki dengan nada datar, wajahnya seolah menampilkan aura dingin yang dapat membuat siapa saja bungkam menghadapinya. Namun, tidak bagi Vanessa, hal itu justru membuatnya ingin membogem wajah laki-laki dihadapannya ini.
"Farell!" Vanessa sudah tak tahan dan bahkan ingin berkata kasar sekarang, sekarang ini juga! Laki-laki bernama Farel itu hanya tersenyum sinis mendengar Vanessa meneriakan namanya. Ia tahu bahwa gadis dihadapannya itu sedang mati-matian untuk tidak mengata-ngatainya dengan kata-kata keramatnya.
Farel berjalan mendekati gadis itu, lalu menepuk pundaknya pelan. "Permisi ya, Pangeran mau lewat" bisik Farel dengan nada sinis, kemudian berjalan dan meninggalkan Vanessa disitu.
Vanessa mengepalkan tangannya dengan erat dan menoleh ke arah laki-laki itu. "GUE SUMPAHIN LO KESANDUNG SEMEN,PASIR,BATU,APAPUN ITU!" Teriak Vanessa, Farel hanya melambaikan tangannya tanda ia tak peduli dengan apa yang diucapkan gadis itu padanya.
*******
Brak!