***
Kurang dari satu minggu lagi kami akan melaksanakan babak penyisihan olimpiade di salah satu kampus ternama di Bandung, apabila kami lolos ke tahap selanjutnya, lomba akan dilaksanakan di Yogyakarta. Di kampus yang terkenal karena kerakyatannya.
Sejak tahun ajaran baru dimulai, kami berlatih intensif setiap pulang sekolah. Tidak melakukan kegiatan apa-apa dan selalu menghabiskan waktu dengan fisika hingga pukul delapan malam.
Awalnya, aku, Faiz, dan Intan sempat ragu, kami akan menghabiskan waktu dan membuang kesempatan untuk menyiapkan Ujian Sekolah, Ujian Nasional, Ujian Praktik, bahkan Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Apa yang kami lakukan tidak main-main. Di saat semua saingan kami sudah memasang ancang-ancang kelulusan, kami masih sibuk dengan olimpiade yang belum tentu hasilnya memuaskan.
“Sumpah, olimpiade ini mempertaruhkan masa depan! Aku gak tahu perasaanku kalau sampai kita kalah. Badanku nyaris remuk semua.” Faiz merengggangkan beberapa sendi. “Omega, upsilkar, intergral, lambda, psi, phi, gamma, beta, omicroooon. Ahhh! Mereka dan kawan-kawannya itu udah nyaris bikin aku muntah.”
“Sabar, sabar, jangan sambat terus. Ini tanggung jawab yang harus ikhlas kita emban, biar Tuhan ngasih balasannya nggak hitungan. Sudah ah, ayo lanjutkan!” Sambat Faiz disambut dengan nada penuh tenang dari Intan, sementara aku sudah sangat lelah bahkan hanya untuk berkomentar.
“Ah, pokoknya kita harus menang. Aku nggak mau tiga bulan tubuhku nyaris remuk karena duduk ini terbuang sia-sia!” dengan semangat empat lima, Faiz menggeser kursi untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman.
Aku menarik napas sedalam-dalamnya, berusaha mencari oksigen sebanyak-banyaknya. Siapa tahu saja aku lebih tenang dan segar sehingga semua latihan soal ini dapat kukerjakan secara maksimal.
“Ayo berjuang! Kalah boleh, nyerah jangan!” teriakku sambil mengepalkan tangan.
“Salah Wisya, harusnya ‘Kalah tak boleh, nyerah pun jangan! Karena kami siap menang!”
***
Hari ini telah tiba, babak penyisihan dimulai. Kami dipisahkan di tiga ruangan yang berbeda, masing-masing diberi delapan puluh soal pilihan ganda untuk dikerjakan dengan sistem penilaian benar 4 salah -1 dan kosong 0, hasil tiga orang dari kami akan diakumulasikan untuk menentukan tim yang akan masuk babak selanjutnya.