Blurb
Azalea sadar mereka bukanlah takdir yang saling terikat.
Terbekali bakat istimewa ternyata membawanya ke dalam kenyataan pahit bagi dirinya yang sedang jatuh cinta pada sosok laki-laki yang memberinya saputangan dan rela kain tersebut basah karena keringat di dahinya.
Pandang mata yang melekat di ingatan dan dalam dada semakin membuat sakit ketika mengetahui kebenaran mereka seharusnya tidak bertemu seperti sekarang, Mereka bukan takdir yang sejalan dan beriringan melainkan harusnya berlawanan.
"Akan kupatahkan semuanya," putusnya tanpa tahu itu adalah awal dari penderitaan tiada henti.