“’Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing What it was”
-Perfect, Ed Sheeran
Sebuah pintu kayu jati yang berukuran sangat besar terbuka di hadapannya. Harry kecil tidak sabar menunggu dari balik sisi pintu itu, untuk melihat tetangganya yang akan menjadi teman pertamanya itu.
“YOU’RE A GIRL?!?!!?!” Harry terbelalak ketika melihat gadis di balik pintu besar itu.
“Yes, Aku Cammelia. Kamu bisa panggil aku Cam.” Senyum merekah terhias di wajah gadis kecil itu.
Harry Blooman mengingat musim panas pertamanya di Los Angles pada umur 5 tahun, saat sebuah keluarga pada akhirnya mengisi rumah kosong yang berada tepat di sebelah rumahnya. Harry lebih berbahagia kala mengetahui tetangganya itu juga berasal dari Indonesia dan fakta bahwa sepasang suami-istri itu memiliki seorang anak yang seumuran dengannya. Apakah pada akhirnya Ia akan memiliki seorang teman?
Harry tidak pernah memikirkan peluang bahwa teman pertamanya adalah seorang gadis kecil. Iya, seorang anak perempuan dengan wajah yang cantik dan ceria dengan gaun-gaun lucu yang selalu dikenakannya. Seorang gadis berponi dengan kuncir kuda di sisi kanan dan kiri kepalanya. Seorang gadis kecil, yang saat pertama kali Harry melihatnya membuat jantungnya berdegup lebih cepat.