“And there’s a dazzling haze, a mysterious way about your dear.
Have I know you 20 seconds or 20 years”
-Lovers, Taylor Swift
Seperti hari-hari biasanya, Harry sudah bersiap dengan mobil Sport-nya di depan rumah Cammelia untuk berangkat sekolah bersama. Mereka bagai tidak terpisahkan satu sama lain sejak beberapa tahun belakangan. Harry selalu menjaga Cammelia sebagaimana Kakak yang menjaga Adiknya. Semua orang yang berada di sekitar mereka sangat paham bahwa itu adalah hanya sebatas hubungan persahabatan yang sedikit berbeda. Maka dari itu, hal ini tidak menghalangi salah satu dari mereka untuk memiliki pacar.
Tahun lalu Harry memiliki seorang pacar bernama Meredith, tentu Meredith mengetahui bahwa hubungannya dengan Harry tidak akan dapat mengubah hubungan dan kebiasaan Harry dengan Cammelia. Di lubuk hati Meredith, Ia sangat keberatan dengan keberadaan Cammelia di tengah hubungan mereka namun apa boleh buat, jika Ia menginginkan Cammelia pergi artinya Ia juga harus merelakan Harry pergi. Hubungan Meredith dan Harry tidak bertahan lama, hal itu berakhir di pesta halloween yang diselenggarakan oleh Boy, salah satu sahabat Harry. Dimana Harry memilih untuk tidak hadir ke pesta itu karena menemani Cammelia yang sedang sakit.
Dua tahun lalu Cammelia berhubungan dengan seseorang bernama Andrew. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah setelah 1 tahun berkencan karena Andrew yang selalu merasa keberatan dengan waktu yang Cammelia habiskan untuk Harry. Setelah kejadian dengan Meredith dan Andrew, mereka memutuskan untuk tidak berkencan dengan siapa pun lagi hingga sekarang.
Harry sudah menunggu Cammelia di depan rumahnya terlalu lama, ketika melihat jam tangannya Harry berpikir sudah 30 menit Ia berdiam diri tanpa melihat tanda-tanda batang hidungnya Cammelia dan Harty jamin mereka akan terlambat jika Cammelia tidak keluar rumah sekarang juga. Harry memutuskan untuk menelepon Cammelia
“Cam, Kenapa lama banget sih? Kalo lo nggak keluar sekarang juga, bisa-bisa terlambat.” Harry langsung membuka mulut ketika Ia mengetahui Cammelia sudah mengangkat panggila teleponnya.
“Bisa nggak lo berangkat ke sekolah duluan? Engga perlu nungguin gua.” Cammelia menjawab pertanyaan Harry dengan nada lemas.
“Lo sakit?” Harry khawatir mendengar suara Cammelia.
“Iya, gue kena diare. Jadi lo berangkat aja duluan, gue mungkin bakal telat datang ke sekolah.”
“Are you sure? Mau gue tungguin aja nggak?”
“Gausah, gue nggak akan tenang kalau ditungguin gitu.”
Cammelia memberikan omong kosong ini karena Ia tahu Harry pasti bersikukuh untuk tetap menunggunya dan Cammelia berharap Ia tidak perlu susah payah berdebat dengan Harry dalam kondisi seperti ini.
“Okay. See you there.” Harry pasrah, karena di dalam hatinya Ia tetap ingin menunggu Cammelia untuk berangkat bersama.
Setelah sambungan telepon terputus, Harry langsung bergegas untuk berangkat ke sekolah. Seumur hidupnya, ini adalah pertama kalinya Ia berangkat ke sekolah tanpa Cammelia dan rasanya sangat aneh baginya. Harry merasa kesepian dan bosan tanpa Cammelia di kursi penumpang. Perjalanannya hanya ditemani lagu Rex Orange County yang Ia putar tanpa suara Cammelia yang biasanya terus berkumandang menceritakan apa pun, sehingga Harry tidak dapat mendengar suara lagu itu terputar di mobilnya. Harry mencoba menikmati perjalanan tenang nan membosankan itu dengan menyanyikan lagu-lagu dari band kesukaanya, hingga sampai di sekolah.
“Amazing, Best Friend, The Shade, Sunflower, Loving is Easy, So Far So Good, and Face to Face. Wah, gue nggak akan pernah bisa nyanyiin semua lagu itu di mobil kalau ada Cammelia,” gerutu Harry seraya turun dari mobilnya.
Hari ini adalah hari terakhir sekolah sebelum liburan musim panas. Musim panas ini juga merupakan musim panas terakhirnya sebelum kuliah. Ia akan berkuliah di kota ini, di tempat yang sama dengan Cammelia hanya berjarak setengah jam dari rumahnya. Saat Harry berjalan masuk sendirian, Ia dihadapkan dengan siswa-siswa lain yang bergerombol sibuk membicarakan pesta-pesta musim panas yang akan diadakan tahun ini. Ini aneh pikir Harry, karena Ia yakin jika Cammelia disebelahnya saat ini, pasti mereka berdua sibuk berbincang tentang pesta musim panas gabungan yang biasa mereka adakan sejak lama. Cammelia belum berbicara apa pun tentang pesta tahun ini, tetapi siswa lain sudah mengetahui bahwa tradisi musim panas selalu diawali dengan pesta gabungan Harry dan Cammelia.
“Sumpah, aneh banget kalau lihat lo tanpa Cammelia.” Boy berlari menghampiri Harry yang sedang berjalan, lalu menepuk bahunya ketika Boy berada tepat di belakangnya.
Boy adalah salah satu sahabat Harry dan Cammelia yang juga berasal dari Indonesia. Boy pindah ke Los Angeles ketika mereka berumur 12 tahun dan sejak saat itu juga mereka menjadi bersahabat bersama.
“You know what, tanpa Cammelia lo itu kayak donat tanpa taburan Sprinkle,” ledek Boy.
“Membosankan banget dong gue?” Harry menjadi serius menanggapi lelucon Boy karena sedari tadi Ia memang merasa bosan tanpa Cammelia.
“Mungkin kalau lo nggak temanan Cammelia, gue nggak mau juga temenan sama lo. Ngomong-ngomong, Cammelia mana?” jawab Boy dengan nada meledek.