When Cammelia Bloom

Chacha
Chapter #3

Summer Party


“And why do I get so nervous when I look into your eyes?

Butterflies van’t stop me falling for you.”

-I guess I’m In Love, Clinton Kane

 

Harry dan Cammelia menyelenggarakan pestanya di halaman belakang rumah mereka. Pada tahun pertama pesta ini diadakan, Mr. Blooman dan Mr. Basset memutuskan untuk membuat sebuah Connecting Door yang dapat menghubungkan halaman belakang rumah mereka. Halaman belakang mereka sama-sama terdiri dari sebuah kolam renang, gazebo untuk tempat bersantai, dan sisa lahan yang cukup luas untuk tempat para nyonya rumah menanami berbagai macam tanaman. Ersa Basset lebih menyukai tanaman bunga-bungaan khususnya bunga anggrek, jadi terdapat banyak sekali berbagai jenis anggrek di lahan itu. Sedangkan Rea Blooman cenderung menanam jenis pohon buah-buahan, maka dari itu halaman belakang keluarga Harry terlihat lebih rindang dengan pepohonan. Hal itulah yang memberikan perbedaan suasana di antara kedua halaman rumah itu.

Dekorasi pesta sudah terpasang dengan sempurna di kedua halaman rumah, Harry sangat terpukau melihat halaman rumah keluarga Basset yang sangat cantik karena penataannya dan juga bunga-bunga milik Ersa yang sepertinya memberikan sentuhan ajaib untuk benda disekitarnya. Harry mendapati satu hal, bahwa saat ini halaman rumah itu benar-benar terlihat seperti Cammelia. Yang selalu cantik setiap harinya, bulannya, musimnya, bahkan dengan atau tanpa dekorasi apa pun.

Harry terlihat tampan walau hanya mengenakan kaus polo bewarna putih serta celana pendek hitam, tidak lupa dengan kacamata hitam yang akan selalu dikenakannya sepanjang musim panas. Bukan tanpa alasan Ia akan terus mengenakan kacamata itu, hanya saja jika matanya langsung terpapar sinar matahari, akan membuatnya menjadi sakit kepala. Harry berkeliling dan menyapa para tamu yang sudah hadir, sambil mewanti-wanti agar kali ini tidak ada yang muntah di bawah pohon Kersen milik Mamahnya lagi. Ketika sedang beramah-tamah dengan orang-orang yang sudah hadir di pesta yang bahkan belum dimulai ini, Harry melihat Cammelia yang sedang berjalan keluar dari rumahnya mengenakan, bikini?

Tahun lalu Cammelia juga terlihat cantik seperti biasanya dalam balutan midi dress berwarna pastel dengan motif bunga-bunga kecil yang menghiasi seluruh penjuru dress itu. Lalu menagapa dan untuk apa Ia mengenakan bikini tahun ini? Walalupun tubuhnya tetap dibalut dengan cardigan panjang, tapi tetap saja Ia mengenakan bikini. Kalau boleh jujur, matanya sangat menikmati pemadanganan itu, namun pikirannya justru terganggu dengan pakaian yang dikenakan Cammelia. Karena lagi-lagi, Harry seperti tersihir oleh Cammelia.

“Lo tuh apa-apaan sih Cam?” Harry berbicara dengan nada tinggi seraya menarik Cammelia masuk ke dalam rumah.

“Lo yang apa-apaan, narik orang seenaknya.”

“Kenapa lo berpakaian seperti ini?”

“Harry, semua orang berpakaian seperti ini. Kenapa cuma gue di sini yang lo permasalahkan?”

Cammelia benar, bahkan hampir seluruh gadis yang berada di pesta ini mengenakan bikini tetapi mengapa rasanya Ia begitu sangat marah melihat Cammelia yang menggunakan bikini?

“Ganti baju lo, sekarang!” pinta Harry dengan nada memerintah.

“Gamau. Gue berhak pakai baju apa pun tanpa persetujuan dari siapa pun!!!” Nada suara Cammelia tidak kalah tingginya dari Harry.

Cammelia meninggalkan Harry dan berjalan menuju kolam renang. Harry mengejar Cammelia sampai di tepi kolam renang, dan mencengkram tangannya dengan keras.

“Aww!” rintih Cammelia.

“Masuk sekarang dan ganti baju lo!!!” Suara Harry terdengar stabil walau Ia sedang sangat marah kali ini.

“Lepasin gue atau gue teriak maling?” ancam Cammelia.

“Semua orang di sini tahu gue nggak mungkin jadi maling.”

 Disaat yang bersamaan Cammelia melihat kedatangan Eric dari arah Connecting Door yang menghubungkan kedua halaman rumah tersebut, rupanya Eric datang ke pesta ini melalui rumah keluarga Harry. Cammelia tidak ingin Eric melihat Harry yang sedang mencengkram tangannya di tepian kolam renang, tanpa pikir panjang Cammelia mendorong Harry hingga terjatuh ke kolam renang dan semua orang berteriak kegirangan ketika tubuhnya terhempas ke dalam air, karena mereka berpikir bahwa pesta sudah dimulai dengan ditandai oleh Harry yang melompat ke kolam renang. Semua orang tidak mengetahui kejadian sebenarnya, yang sebenarnya bahwa Harry tercebur akibat didorong Cammelia bukan sengaja melompat. Musikpun diputar oleh sang DJ, dan beberapa orang melompat ke kolam renang menyusul Harry.

SHIT, Cammelia!!!!!!!” Geram Harry seraya melepas bajunya yang sudah basah kuyup lalu melemparnya ke tepi kolam renang.

Saat ini dada bidang dan otot-otot di tubuh Harry menjadi pemandangan indah yang wajib dinikmati di Los Angeles oleh beberapa gadis di sekitar kolam renang. Otot di tubuhnya memang tidak begitu kekar, tetapi dapat dikategorikan sebagai badan yang sangat ideal untuk seorang anak laki-laki seumurannya. Semua gadis yang berdiri di sekitar kolam renang fokus memperhatikan tubuh indah milik Harry seperti Harimau yang mengincar mangsanya, hanya ada satu gadis yang tidak peduli perihal tubuh Harry ataupun kondisi Harry yang basah kuyup. Cammelia yang berdiri di tepi kolam renang, menjadi penyebab jatuhnya Harry Blooman, dan kini Ia hanya asik berbincang dengan Eric? Harry langsung bergegas keluar dari kolam renang milik keluarga Basset, pergi melalui Connecting Door menuju halaman rumahnya, dan menenggak sekaleng beer yang terletak di dekat teras rumahnya.

***

Hai Eric, You here!” seru Cammelia kepada Eric dengan senyum sumringah.

Cammelia bersikap sangat normal seperti tidak ada yang terjadi, padahal Ia baru saja mendorong Harry jatuh ke kolam renangnya. 

Hai Cammelia, Nice party!!!

“Gue harap lo menikmati pestanya ya.” Cammelia merasa sedikit gugup.

Melihat Eric dari dekat dapat membuat semua gadis di pesta ini lupa diri dan hanya mematung. Dengan pembawaanya yang humble, justru membuat siapa saja yang menjadi lawan bicaranya gugup karena pesona yang ditimbulkannya.  

“Yeah, I will,” jawab Eric singkat seraya berlalu seraya menepuk bahu Cammelia.

Eric datang ke pesta dengan kemeja polos berwarna putih dengan setengah kancing terbuka dan celana pendek bermotif floral yang membuat kulitnya terlihat lebih gelap dari biasanya, juga mata indahnya yang terlihat lebih biru dari biasanya ketika berada di bawah sinar matahari.

           “Where’s Harry?”

Cammelia tersadar tentang apa yang Ia lakukan kepada Harry beberapa menit lalu, tetapi ketika Ia menoleh ke kolam renang untuk mencarinya, tidak ada tanda-tanda Harry di sana, seolah Harry tidak pernah jatuh ke kolam itu.

Lihat selengkapnya