When Cammelia Bloom

Chacha
Chapter #12

Prom Night

“Now you can be better man for your brand new girl

Well, good for you.”

-Good 4 u, Olivia Rodrigo

 

Prom Night yang seharusnya diadakan bulan Mei terpaksa harus diundur menjadi malam ini, Harry teringat beberapa bulan lalu Ia meminta Cammelia Basset menjadi pasangannya ke Prom Night. Ia tidak begitu merasa bersalah karena memutuskan untuk pergi bersama Zee malam ini, karena Ia yakin Cammelia akan datang bersama Eric. Belakangan ini mereka terlihat semakin dekat. Bahkan beberapa hari lalu ketika Harry dan Eric sparing basket bersama, Cammelia terlihat hadir menemani Eric. Untungnya Ia juga memiliki kekasih yang tak kalah cantik dan perhatiannya, Ia bersyukur Zee dapat memposisikan diri sebagai apa pun di hidup Harry.

Harry sudah bersiap untuk menjemput Zee di rumahnya. Harry mengenakan jas hitam dengan kemeja putih dan sabuk suspender kulit bewarna hitam dibaliknya. Pakaian yang Ia kenakan sangat sederhana tanpa aksen apa pun pada jasnya, serta rambut yang lebih rapih dari biasanya justru membuat Ia terlihat sangat tampan. Ia melihat jam di tangannya dan waktu sudah menunjukan pukul setengah 6 lewat 20 menit, Harry sudah telat untuk menjemput Zee. Ia berjanji akan sampai di rumah Zee pukul setengah 7 tepat. 

Saat Harry mengeluarkan mobil BMW bewarna putihnya, Ia melihat mobil Eric terparkir di depan rumah Cammelia. Sudah Ia duga, Cam akan datang sebagai pasangan Eric. Namun tidak ada waktu untuk memikirkan Cammelia, Ia harus segera bergegas ke rumah Zee. Sebelum gadis itu tantrum, karena menunggunya terlalu lama. Ia berkendara dengan kecepatan maksimal agar dapat sampai tepat waktu ke rumah Zee.

Bersyukurnya Ia dapat sampai tepat waktu sesuai yang dijanjikannya, karena apabila tidak sudah pasti Zee akan menggantung di pohon kersen milik Mamanya. Zee tampil dengan anggung dalam balutan gaun panjang tanpa lengan bewarna hitam, Mereka berdua sengaja memakai pakaian serba hitam agar terlihat serasi. Warna hitam menjadi warna yang mudah untuk dicari dan dipadupadankan, karena tidak memiliki banyak waktu untuk memesan baju di Designer.

Harry mengingat beberapa bulan lalu dirinya meminta Cammelia untuk menjadi pasangannya, mereka sudah memesan pakaian yang serasi di Designer langganan keluarga mereka. Gaun dan jas itu serasi bewarna Dark Green, tetapi Harry tidak mengenakan jas yang Ia pesan bersama Cammelia itu dan memilih untuk menggunakan jas hitamnya yang sederhana agar terlihat serasi bersama kekasihnya.

***

Keadaan sekolah malam itu sangatlah ramai, bahkan panjang antrean mobil yang hendak memasuki gedung sekolah mencapai bermeter-meter jauhnya. Mereka baru dapat memasuki gedung pada pukul 7 lewat 15 menit. Suasan hati Zee sudah terlihat sangat buruk karena Harry hampir telat menjemputnya serta antrean yang panjang membuat riasannya sedikit berantakan.

“Sabar ya Zee, jangan ….” Harry mencoba menyabarkan Zee yang sudah terlihat gelisah.

“Sabar, sabar!!! Lihat nih muka Aku, udah nggak karuan.”

“Kan nanti bisa Touch Up di dalam.”

“Kamu sih enak nggak perlu dandan.”

Harry tidak mengatakan apa pun, Ia hanya menggelengkan kepalanya. Percakapan singkat yang sangat menyebalkan. Andai saja Ia dapat menarik kembali omongan ‘Sabar’ nya itu kepada Zee, pasti sudah Ia lakukan. Harry memang tidak bisa memahami jalan pikiran perempuan, perihal Make Up saja dapat membuat suasana hatinya sangat buruk.

***

Harry melihat Cammelia berada dalam balutan gaun panjang bewarna Navy yang memperlihatkan bahu cantiknya serta belahan di kedua sisi gaunnya memperlihatkan kaki jenjang Cammelia, jari-jari lentik Cammelia tertutup oleh balutan sarungan tangan bewarna senada yang menutupi setengah dari tangannya. Ia terlihat sangat anggun malam ini. Harry ingin menghampiri dan menyapa Cammelia, namun Ia urungkan niatnya saat langkah melihat sosok laki-laki tampan yang menghampirinya dengan mengenakan Turtle Neck bewarna hitam dibalik jas yang bewarna senada dengan Cammelia. Itu adalah Eric, laki-laki itu terlihat sangat serasi bersanding dengan Cammelia. Mereka terlihat bagaikan sepasang pengantin yang sedang berjalan menuju altar. Seharusnya itu adalah dirinya dengan menggunakan pakaian serba hijau gelap yang sudah mereka pesan beberapa bulan lalu.

“Hei Babe, aku mau ke kamar mandi dulu ya. Mau benerin riasan dulu.” Zee berjalan cepat, meninggalkan Harry yang masih mematung memandangi kecantikan sahabatnya itu.

Harry segera melipir ke meja yang menyediakan berbagai jenis minuman, lalu menuangkan segelas vodka dan coke dan langsung menenggaknya begitu saja. Setelah sekian lama Camelia tidak mampir di pikirannya, malam ini justru pikirannya hanya dipenuhi oleh gadis itu. Harry mengambil sebotol bir dan menikmatinya di sudut itu seraya menunggu Zee selesai dengan masalah Make Up-nya. Dari sini, Harry dapat melihat Cam sedang berbincang dengan Boy, kedua sahabatnya itu berbincang di dekat panggung utama. Mungkin ini saat yang tepat untuk menghampiri mereka.

“Hey Zee, lo kelihatan Sexy malam ini.” Raymond menghalangi jalan Zee.

Shut up Raymond!!!!!” Zee mencoba mendorong Raymond, suasana hatinya sudah sangat buruk sebelumnya ditambah lagi dengan sikap berengsek Raymond.

Come On Zee.” Raymond meremas bokong Zee.

Segerombol anak laki-laki yang berisikan Eric, Raymond, dan Shawn terlihat tertawa ketika Zee dengan muka masamnya pergi meninggalkan mereka. Harry Blooman berdiri di dekat tempat itu, melihat dan mendengar semua yang terjadi.  

***

Sejak kedatangannya di pesta ini, Boy sudah mencari keberadaan dua sahabatnya, Cammelia dan Harry. Boy berniat untuk memperkenalkan seorang gadis bernama Summer yang menjadi pasangannya malam ini. Ia memerintahkan Summer untuk menunggu di dekat sebuah meja yang berisikan berbagai macam Dessert seraya Ia mencoba mencari keberadaan kedua sahabatnya. Ia mendapati Cammelia dan tanpa pikir panjang Boy langsung menghampiri Cammelia yang sedang berjalan seorang diri.

Wow. You look amazing.” Boy memuji penampilan Cammelia yang sangat vantik malam ini

“Lo juga Amazing.” Mereka berdua tertawa karena suara Cammelia yang melafalkan kata ‘Amazing’ aksen yang sangat aneh.

“Lo lihat Harry nggak? dari tadi gue belum lihat dia.” Boy tidak dapat menemui keberadaan Harry di pesta yang seharunya menjadi habitatnya ini.

“Gue tadi lihat dia baru datang sih sama Zee, cuma sekarang gue nggak tahu dia dimana.”

Lihat selengkapnya