“But if the world was ending, you’d come over, right?
You’d come over and you’d stay the night?”
-If The World Was Ending, JP Saxe ft. Julia Michaels
California bersiap untuk memasuki gelombang panas yang paling brutal, Permintaan energi diperkirakan meningkat melebihi pasokan dan diprediski menjadi permintaan tertinggi, said Elliot Mainzer, President and Chief Executive Officer of The California Independent System Operator.
Sementara di Los Angeles suhu mencapai 100 derajat Fahrenheit (38 derajat Celcius). Gubernur Gavin Newsom mengumukan opsi pemadaman listrik sebagai solusi atas keadaan darurat yang terjadi saat ini.
First published on August 1, 2022
“Shitt!!!” Cammelia membaca laman berita CBS News di ponselnya.
Betapa sial, Asisten Rumah Tangganya memutuskan untuk mengambil cuti di hari yang sama dengan pengumuman akan pemadaman listrik di Los Angeles disuarkan di seluruh media. Bi Nurhan bersama Bi Tati selaku Asisten Rumah Tangga keluarga Harry selalu mengambil waktu cuti bersamaan selama satu minggu di musim panas agar mereka dapat menikmati waktu liburan seperti layaknya setiap orang. Tadi pagi kedua Asisten Rumah Tangga itu sudah berangkat menuju Oakland menggunakan bis yang berangkat pukul 6 pagi.
Cammelia sedang bermain dengan ponsel di kamarnya ketika membaca berita tersebut. Memikirkannya saja sudah membuat gadis itu tersiksa, karena selama ini Ia sangat tidak tahan dengan kondisi panas, ditambah berada seorang diri di rumah hari ini membuatnya semakin frustasi saja. Bagaikan mimpi buruknya di siang bolong, hanya sekitar 5 menit setelah Cammelia membaca berita itu, pemadaman listrik dimulai. Cammelia segera beranjak, berjalan melewati pintu besar menuju balkon yang sejak tadi dibiarkan terbuka.
“Heh, sssttt Blooman.”
Harry Blooman sedang meregangkan badannya di balkon kamarnya. Ia memberikan isyarat dengan anggukan kepala kepada Cammelia ketika gadis itu memanggilnya dari balkon yang berada tepat di sebelah balkon kamarnya.
“Gimana kalau kita lomba?” usul Cammelia.
“Lomba apa?” Harry langsung tertarik bila berhubungan dengan sesuatu yang akan membuat Cammelia menderita. Perlombaan menjadi salah satu caranya untuk membuat Cammelia menderita, karena Ia selalu yakin akan dapat mengalahkan Cammelia di semua kompetisi.
“Kita lomba renang, gimana?”
“Yang kalah?”
“Ngipasin yang menang sampe tidur, nanti malam.”
“Yang menang cuma dikipasin doang?”
“Harry, sekarang lagi mati lampu. Lo berharap apa lagi nanti malem?”
“Okay, Deal. Sampai ketemu di kolam renang gue 10 menit lagi.”
Cammelia dan Harry bersiap-siap untuk melakukan perlombaan renang yang hanya dihadiri oleh mereka berdua. Cammelia mengganti pakaiannya dengan pakaian renang bewarna biru laut dan mengaplikasikan Sunblock di sekujur tubuh, tidak lupa melakukan sedikit pemanasan di kamarnya. Harry Blooman sudah dalam kondisi siap, Ia hanya perlu melepaskan atasannya saja. Sepuluh menit itu hanya Ia gunakan untuk mengaplikasikan Sunblock di hadapan cermin sambil bernyanyi-nyanyi tidak karuan.
“Siap ya, satu … dua ….” Cammelia mulai meluncur.
“Heeehhh!!” Harry menarik kaki kanan Cammelia.
“Jangan curang lo, sini balik lagi,” sambung Harry dan mau tidak mau Cammelia kembali lagi ke sebelah Harry.
“Mau berapa Lap?” Harry bertanya tentang ketentuan perlombaan ini terlebih dahulu, Ia tidak ikhlas harus dicurangi oleh Cammelia lagi.
“Lima.”
“Banyak banget, jangan banyak-banyak. Sekali aja,” keluh Harry.
“Nggak mau, jadinya nggak ada kesempatan ngejar poin buat yang kalah.”
“Hahaha, lo sepesimis itu kah?” Harry tahu betul bahwa saat ini Cammeli sangat takut bila kalah.
“Gue nggak pesimis, cuma ngasih kesempatan aja buat lo,” ujar Cammelia dengan nada bicara yang terdengar sombong.
“Alasan!!! lima kebanyakan. Empat aja.”
“Harry kalau seimbang juga kita bakal tanding lagi. Gimana sih?!?!”
“Ohiya, bener juga lo. Yaudah tiga Lap?”
“Okay, gue hitung ya.”
“Sampe tiga baru mulai, tadi lo masih dua udah jalan.”
“Iya, iya bawelllll.” Cammelia mengacak-acak rambut basah Harry.
Mereka pun memulai perlombaan itu. Pada Lap pertama Cammelia berhasil mengalahkan Harry, sedangkan pada Lap kedua Harry dapat mengalahkan Cammelia yang membuat posisi mereka saat ini seimbang. Babak ketiga adalah babak penentuan, seperti biasanya mereka selalu menjadi kompetitif apabila sedang berlomba melawan satu sama lain. Sebenarnya kemungkinan besar perlombaan ini akan dimenangkan oleh Harry, bagaimanapun juga Harry memiliki tubuh yang atletis dan kuat dibandingkan Cammelia dan Ia sudah jago berenang ketika Ia berumur 5 tahun. Sedangkan Cammelia dapat berenang dengan baik karena diajarkan oleh Harry.