“You’ve moved on, found someone new
One more girl who brings out the better in you”
-Happier, Olivia Rodrigo
Hari ini adalah hari ketiga setelah Zee mencampakkan Harry begitu saja. Ia masih terbayang-bayang wajah menyeramkan gadis itu saat marah. Seumur-umur Harry mengenal Zee, tidak pernah melihatnya semarah itu. Zee adalah satu-satunya gadis yang memiliki tingkat kesabaran paling tinggi dan juga sikap ramah yang selalu Ia tunjukan kepada semua orang tanpa memandang siapa orangnya, pokonya Harry selalu melihat Zee ramah terhadap semua orang yang Ia temui. Dan mengingat kembali kejadian tempo hari membuatnya bergidik ngeri, betapa berengseknya Harry sampai dapat membuat orang dengan tingkat kesabaran seperti Zee marah hingga berteriak, bahkan kalau tidak salah ingat Zee sempat hampir menamparnya ketika mereka bertengkar.
“Nih Mas Harry, nasi gorengnya dimakan dulu.” Bi Tati menaruh sepiring nasi goreng di atas meja makan, menyodorkannya ke hadapan Harry.
“Makasih ya Bi.”
Tok, Tok, Tok.
Suara ketukan itu berasal dari pintu belakang rumah Harry dan terlihat Cammelia sedang berdiri di balik pintu kaca itu. Bi Tati mempersilahkan Cammelia untuk masuk dan mengatakan bahwa tuan mudanya itu sedang berada di meja makan. Cammelia menganggukan kepalanya pada Bi Tati dan menghampiri Harry yang sedang menyantap sarapannya.
“Oh, lo lagi sarapan ya. Baru aja gue mau ngasih ini buat lo,” ujar Cammelia seraya mengangkat Papper Bag yang Ia bawa di tangan kanannya.
“Itu apa?”
“Subway.”
“Gue mau dong,” pinta Harry.
“Harry, lo kan lagi makan nasi goreng.”
“Iya, bakal gue makan setelah ngabisin ini.” Harry menunjuk sepiring nasi goreng yang berada di hadapannya.
“Dasar, rakus!!”
“Masa lo mau bawa balik lagi sih, nggak boleh gitu tahu kalau mau ngasih orang.”
“Iya, iya nih ambil.” Cammelia meletakkan kantong itu di samping Harry.
“Makasih Cam,” ujarnya dengan senyum sumringah.
Cammelia menarik kursi di dekatnya dan duduk di kursi yang berada tepat berhadapan dengan Harry.
“Lo mau makan?” Harry menyodorkan piring nasi gorengnya.
“Gue udah makan.”
“Lo mau jus jeruk?”
“Boleh.”
“Bi, tolong ambilin jus jeruk untuk Cammelia.” Harry memerintahkan Bi Tati untuk membawakan segelas jus jeruk untuk Cammelia.
Bi Tati segera melaksanakan perintah dari Harry dan tidak lama kemudian Bi Tati datang dengan segelas jus jeruk untuk Cammelia.
“Terima kasih Bi,” ujar Cammelia dengan ramah.
“Sama-sama Non.”
“Lo nggak bilang terima kasih ke yang punya?”
“Oh iya, terima kasih Mr. dan Mrs. Blooman atas minumannya,” ujar Cammelia seraya menundukkan kepalanya ke arah foto orang tua Harry yang terpajang di dinding dekat meja makan.
“Bukannya Gue yang harusnya lo ucapin makasih?”
“Ogah,” ucap Cammelia seraya menyeruput jus jeruk yang diberikan Bi Tati.
Harry sudah selesai dengan nasi goreng di piringnya, Ia lalu langsung membuka dan menyambar Sandwich yang dibawa oleh Cammelia.
“Ada bawangnya nggak?” Harry tidak begitu menyukai bawang bombai mentah.
“Nggak pakai bawang, nggak pakai Olive.”
“Nice, lo nih emang paling-paling deh.”