When Cammelia Bloom

Chacha
Chapter #24

Summer Gift (Hadiah Musim Panas)

“I don’t have many words. That I can say to you

I don’t have lots of things. That I can give to you

But I promise you one thing. I’ll always be with you”

-Simple I Love You, Mocca

 

Dalam tidurnya Cammelia dapat mencium campuran aroma vanila dan sirup maple yang selalu dapat menggugah selera makannya, aroma Pan Cake yang hanya dapat dibuat oleh Mamanya. Ia langsung loncat dari tempat tidur dan berlari menuju dapur yang terletak lantai satu rumahnya. Cammelia mengenali aroma itu, karena itu berasal dari resep adonan Pan Cake milik neneknya yang diturunkan kepada Mamanya. Mamanya sedang menyiram setumpuk Pan Cake dengan sirup maple di dapur. Mamanya sudah pulang, Cammelia langsung berlari dan memeluknya.

“Oh, Sayang.”

I miss You, Mam.” Cammelia tidak melepaskan pelukannya.

I miss You too Sayang. Gimana keadaan kamu selama Mama pergi?” Ersa memutar tubuhnya dan membalas pelukan putrinya itu.

Really bad.”

What’s going on?” Ersa menjauhkan tubuhnya, agar dapat melihat wajah anak gadisnya yang tumbuh dengan cantik.

“Eric selingkuh sama Zee, mantan pacar Harry. Mama tahu kan?

“Yang waktu itu datang ke rumah Rea kan? Yang anggun itu?” tanya Ersa pada Cammelia untuk memastikan.

“Iya, mungkin aku kurang anggun bagi Eric,” ujarnya dengan suara yang lemas dan muka yang masam.

Ohh, Honey. I’m Sorry.” Ersa memeluk Cammelia. Anaknya memang tidak bisa bersikap seperti gadis yang anggun, namun menurutnya kecerobohan Cammelia justru merupakan daya tarik yang dimiliki anak gadisnya itu.

“Gapapa Ma. Aku cuma butuh sesuatu untuk mengalihkan pikiran aku aja, kayak kemarin. Aku menghabiskan waktu main di Arcade sama Harry, Boy, dan Summer,” jelas Cammelia dengan penuh semangat.

“Summer?” Ersa bertanya-tanya. Itu adalah nama yang baru didengarnya.

“Pacar baru Boy.”

Oh my God, Mama ketinggalan banyak gosip rupanya. Ayo Spill ke Mama ada gosip hangat apa aja, pinta Ersa dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan penuh semangat.

Ersa Basset selalu tertarik dengan semua gosip yang berada di sekitar anaknya. Selain membuatnya merasa kembali muda, juga untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sekitar anaknya. Dapat dikatakan bahwa itu adalah cara Ersa untuk mengontrol anak satu-satunya yang tumbuh di tengah budaya barat. 

Cammelia menceritakan semua yang terjadi ketika Orang tuanya pergi berlibur ke Indonesia, tentang apa yang terjadi saat pesta Prom, Harry yang dilarikan ke rumah sakit, perselingkuhan Eric dan Zee, dan tentang gadis bernama Summer yang berhasil meluluhkan hati Boy.

“Sepertinya Summer orang baik?”

“Yup, seribu persen baik,” ujar Cammelia dengan yakin.

“Mama senang kamu bisa berteman dengan gadis yang bernama Summer itu.” Ersa memandangi wajah Cammelia, mengelus rambut-rambut yang halus milik Cammelia itu.

Anaknya benar-benar tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, Ia merasakan perubahan besar pada fisik anaknya tahun ini. Ersa yakin, siapa pun yang melihatnya sekarang akan langsung tersihir oleh kecantikannya.

“Ya, Aku juga senang Mam.”

Mereka terus berpelukan untuk melepas rindu antara ibu dan anak. Ketika tubuh mereka saling memeluk satu sama lain, pandangan Cammelia jatuh pada sebuah buket bunga Lily yang sangat cantik, disimpan rapih di atas meja makan. Sudah sejak awal buket bunga yang indah itu berada di belakang Mamanya, hanya saja Cammelia terlalu asik bergosip dengan Mamanya untuk dapat menyadari keberadaan bunga itu.

“It’s beautiful. Buat siapa ini?” Cammelia menghampiri buket bunga itu.

“Buat kamu.”

“Mama ngasih aku bunga?”

“Bukan Mama, tapi Mr. Blooman.”

“Untuk apa Papanya Harry ngasih aku bunga Ma?” Cammelia berpikir-pikir, untuk apa seorang om-om memberinya bunga.

Come on, bukan Nick. Tapi Harry Blooman,” ledek Ersa membuat wajah Cammelia terasa panas.   

Really Mam? Mr. Blooman?”

Cammelia sangat tidak setuju bila orang tuanya menyebut Harry dengan sebutan itu, menurutnya Harry tidak pantas untuk menyandang gelar Mr. dan Blooman walalaupun itu adalah nama belakangnya. Menurut Cammelia, Harry terlalu kekanak-kanakan dan sikapnya justru berbanding terbalik dengan Nick Blooman yang selalu terilat berwibawa.  

Lihat selengkapnya