When Cammelia Bloom

Chacha
Chapter #33

The Beach House Accident

“And it’s like snow at the beach

Weird, but fuckin’ beautiful

Flying in a dream. Stars by the pocketful.

You wanting me. Tonight feels impossible.”

-Snow On The Beach, Taylor Swift

 

Harry merasa sangat lelah terus berpura-pura menjadi orang lain dengan kacamata murahan yang terasa sangat tidak nyaman dan kawat gigi yang membuatnya kesulitan untuk berbicara, ditambah dengan perasaan was-wasnya karena sepertinya Summer mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Harry hanya dapat berdiam diri mengawasi Ero yang terus menerus tebar pesona dan cari perhatian Cammelia. Cammelia terlihat sedikit risih, ketika Ero terus mendekatkan tubuhnya pada Cammelia. Jika tidak sedang menyamar, Harry pasti langsung menghajar laki-laki itu sampai babak belur. 

“Cam lo jadi pinjem Charge-an gue?” Summer menyodorkan kabel Charge miliknya pada Cammelia.

“Nggak jadi deh.”

“Nanti kalau ada yang hubungin lo, gimana?”

“Lagian dari kemarin HP gue dalam mode Sillence. Jadi semua notifikasi nggak akan masuk kalau gue nggak buka aplikasinya.”

Sekarang Harry tahu alasan mengapa sejak tadi malam Ia kesulitan untuk menghubungi Cammelia. Rupanya Cammelia sengaja mengaktifkan mode bisu di ponselnya agar orang-orang kesulitan menghubunginya, atau semua itu dimaksudkan hanya untuk Harry? Agar dirinya kesulitan dan tidak dapat menghubungi Cammelia sama sekali.

***

Malam hari mereka mengadakan acara minum-minum lagi di ruang keluarga persis seperti yang Harry lihat di Instagram Stories milik Ero. Mereka semua duduk berkumpul mengitari ruangan itu. Ero terlihat terus mencoba mendekatkan diri pada Cammelia, yang mana membuat Harry berkeinginan untuk menghajar Ero jika dirinya tidak sedang dalam penyamaran.

“Mau coba ini?” Ero menyodorkan gelas langsung ke mulut Cammelia.  

“Hah? Engga engga, gue ….” Cammelia mendorong gelas itu menjauh dari wajahnya.

“Udah coba aja ini.” Ero terus menyodorkan gelasnya ke mulut Cammelia.

“Engga, Ro.” Cammelia terlihat enggan dan jijik untuk meminum isi dari gelas itu.

“Eh Ero, jangan maksa Cammelia!!!” Boy memperingatkan Ero agar lebih menghargai keberadaan Cammelia.

“Cam, lo nggak akan mati kalau minum ini.” Ero merupakan sosok yang tidak mudah menyerah, termasuk untuk terus memaksa Cammelia meneguk minuman menjijikan racikannya.

Harry menatap Ero dengan geram, mengingat laki-laki itu terus memaksa Cammelia untuk mencoba minuman yang tidak jelas apa saja isinya. Ero menyebutnya sebagai minuman ‘Nikmat yang Mematikan’. Dari tampilannya saja sudah sangat menjijikan, percampuran beberapa minuman dalam gelas itu memberikan perpaduan warna air yang keruh. Jelas Cammelia tidak akan meminumnya, bahkan sepertinya untuk melihatnnya saja Ia enggan.

Melihat Cammelia terus terpojok membuat Harry merasa harus bertindak untuk menyelamatkan Cammelia dari buaya darat satu ini. Harry meraih sekaleng Coke dan mengocoknya, lalu membuka tutup kaleng itu tepat di hadapan wajah Cammelia. Membuat Cammelia menjadi basah terkena semburan air soda yang keluar dari kaleng yang sebelumnya Ia kocok itu.

“Ouch!!” Cammelia mencoba menghalangi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. 

Semua orang yang berada di ruangan itu terkejut melihat Cammelia yang terkena semburan air soda. Tanpa pikir panjang Cammelia langsung berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan sisa air soda yang menempel di tubuhnya, sebelum kulitnya menjadi lengket.

“Lo apa-apaan sih? Udah gila ya, lo? Boy berbisik pada Harry yang duduk tepat di sebelahnya.

“Gue mencoba menyelamatkan Cammelia dari teman lo yang rese itu,” bisik Harry.

Saat melihat Cammelia beranjak menuju Cammelia, membuat Ero bereaksi dengan ikut mengejar gadis itu ke kamar mandi. Sikap Ero yang pantang menyerah membuat Harry semakin naik pitam. Pantang menyerah dalam konteks saat ini memiliki arti yang buruk, karena kini siapa pun dapat melihat bahwa Ero berusaha untuk menggoda Cammelia agar mau tidur dengannya. Berbeda dengan Harry yang tulus menyayanginya.

Tidak mau kalah, Harry juga bergegas menghampiri Ero dan Cammelia di kamar mandi. Terlihat Ero berusaha dengan keras membantu Cammelia untuk melepaskan bajunya yang basah dan Cammelia yang terus mencoba menjauhkan tubuhnya dari Ero. Cammelia terlihat sangat terganggu dengan kehadiran Ero di sekelilingnya, Ero merupakan ancaman bagi Cammelia. And of course, bagi Harry juga. 

Lihat selengkapnya