Kedatangan satu teman lamanya sudah membuat Ilham cukup merasa dipusingkan. Memang Alfi merupakan teman yang masih mau menjalankan hubungan persahabatan tanpa pernah mengolok-olok Ilham karena apa yang sudah dilakukan Yudha.
Tapi Ilham tetap merasa tidak terima karena Alfi terus bernostalgia mengenai masa kecil mereka, saat di mana Ilham sedang jahil-jahilnya. Ilham kan ingin melupakan masa itu!
Dan yang semakin membuat pusing adalah tindakan Ilham yang kemarin sedikit di luar batas. Akibat perbuatannya kemarin, hubungan Ilham dengan Ana menjadi sangat aneh sekarang.
Ilham terlalu terang-terangan menunjukkan rasa sukanya, tapi dia justru pernah mengatakan menolak melakukan pacaran ataupun taaruf. Sekarang dia sudah menjadi cowok tidak bertanggung jawab dengan membiarkan hubungan ini menggantung.
Ilham menghela napas, kenapa dia aneh bangat sih? Tapi saat melihat gadis yang sedang dipikirkannya itu sedang berdiri di dekat ruang guru, kegelisahan Ilham seketika menghilang.
Sebelum sempat menegur, Ilham mengernyit bingung ketika menyadari keberadaan perempuan lain yang berdiri di depan Ana. Kok rasanya familiar ya?
"Oh, Ilham juga baru datang ya?" menyadari keberadaan Ilham yang sudah berdiri di sampingnya, Ana bertanya untuk memberi sapaan.
Ilham mengangguk, menatap perempuan yang ada di hadapannya dengan pandangan bertanya. Perempuan ini terasa asing bagi Ilham, tapi entah kenapa seperti sudah dia kenal juga.
Ana yang mengerti pertanyaan tanpa suara itu berniat menjawab, "Dia mu–"
"Jadi ini beneran Ilham!!" belum Ana selesai bicara, mendadak Ilham sudah dipeluk oleh perempuan yang menjadi objek rasa penasarannya.
Eh? Dengan cepat Ilham melepaskan pelukan dengan panik. Kenapa dia tiba-tiba dipeluk begini?
"Gue Hany, mantan lo. Masa lo nggak ngenalin gue sih?"
Sejak kapan Ilham punya mantan? Setelah lulus SD saja langsung masuk pesantren, kapan bisa pacarannya coba? Tapi Ilham dapat mengenali gadis ini setelah sebuah nama tersebut.
Hany Handayani, teman masa kecil sekaligus tetangganya yang dulu hobi digodain terus oleh teman-temannya yang cowok karena punya badan gemuk, dan Ilham selalu mencoba membela dengan balik menjahili mereka.
Sekarang Hany sudah tidak gemuk seperti dulu, dia cantik. Terlalu cantik sampai membuat Ilham merasa seperti sedang bertemu dengan seorang model, "Lo beneran Hany?"
Hany kembali memeluk Ilham, "Gue kangen sama lo."
Ilham kembali menjauhkan Hany darinya, "Kita bukan muhrim, nggak usah peluk-peluk."
"Nggak usah kaku gitu deh. Kita kan pacaran."