Blurb
Sebuah suara berdengung di telinga gadis itu, "Selamat, kau terpilih untuk menaiki Tower of Nightmare!"
Jantung gadis itu berdegup kencang. Ini persis seperti apa yang dialami oleh kakaknya sebelum dia tiba-tiba menghilang. Ingatan itu kini kembali menghantui pikirannya, membangkitkan amarah yang membara.
Gadis itu berdiri tepat di depan pintu besi raksasa yang muncul entah dari mana. Dengan genggaman erat, ia mendorong pintu itu hingga terbuka, dengan tekad membara untuk menemukan kebenaran di balik kematian kakaknya.
Memasuki Tower of Nightmare, gadis itu dipenuhi oleh bayang-bayang kematian sang kakak. Dendam yang membuncah membimbingnya menyusuri lorong gelap yang penuh misteri, bertekad mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.