“ Nona Lyra?”
Sebuah suara dari balik pintu ruangan menginterupsi Lyra, hingga membuat gadis itu mengalihkan pandangannya dari Laptop miliknya.
“ Ya.. masuk saja.” Seru Lyra dari dalam.
Lyra kembali mengecek email-email yang baru di terimanya pagi ini, hingga seorang perempuan dengan pakaian layaknya orang yang bekerja di kantor berdiri tepat di seberang meja kerja Lyra.
“ Ada perlu apa Yujin?” Lyra mendongakkan kepalanya melihat kearah perempuan itu.
“ Ada tamu di bawah Nona. Dia mencari Nona.” Kata perempuan yang di panggil Yujin itu pada Lyra.
Kening Lyra berkerut samar. Siapa? Batin Lyra bertanya. Tidak biasanya Yujin akan datang ke ruangannya jika ada tamu untuknya. Tapi akan lain ceritanya jika tamu yang di maksud Yujin adalah orang yang tidak pernah datang ke perusahaan Lyra bekerja. Karena biasanya, Yujin hampir mengenali semua tamu dan juga rekan-rekan kerja Lyra, baik dari Korea maupun Luar Negeri. Biasanya Yujin juga akan langsung menyuruh tamu Lyra untuk pergi ke ruangan Lyra sendiri.
“ Siapa?” tanya Lyra akhirnya.
“ Orang itu mengatakan namanya Daniel. Katanya dia ada perlu dengan Nona.”
Lyra terkejut saat Yujin mengatakan bahwa tamu yang di maksudnya adalah Daniel.
Daniel? Daniel Alexander? Untuk apa laki-laki itu kemari? Bukankah semua urusan dengan Lyra sudah selesai?
“ Dia dengan siapa?”
“ Sendiri Nona.”
Lyra mengangguk, “ Suruh dia menunggu, aku akan kebawah sebentar lagi.”
“ Baik Nona. Saya permisi.”
Setelah mengucapkan itu, Yujin pergi meninggalkan ruangan Lyra. Gadis itu kembali berkutat dengan laptopnya. Membalas beberapa pesan email yang di terimanya. Sekiranya sudah cukup, Lyra kemudian mematikan laptopnya kemudian beranjak dari duduknya. Sedikit merapikan meja kerjanya yang lumayan berantakan, hingga akhirnya menyambar hoodie miliknya yang berada di sandaran kursi, lalu memakainya. Setelah itu Lyra berjalan meninggalkan ruangannya untuk menemui Daniel yang sedang menunggunya.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Lyra untuk sampai di lantai dasar perusahaan, mengingat dirinya memiliki akses Lift pribadi di perusahaan itu. Lyra mengedarkan pandangannya, kemudian netranya menangkap sosok Daniel yang sedang berdiri memunggunginya.
“ Ada apa?” tanya Lyra setelah sampai di tempat Daniel berdiri.
Laki-laki itu memutar tubuhnya seratus depan puluh derajat saat pendengarannya menangkap suara Lyra yang berdiri tepat di belakangnya. Daniel kemudian tersenyum lebar mendapati sosok Lyra yang kini berdiri tepat di hadapannya.
“ Apa kau sibuk?” tanya Daniel to the point. Dirinya tahu jika Lyra bukanlah orang yang suka basa-basi.
Lyra mengernyit, “ Lumayan. Memangnya kenapa?”
“ Aku ingin mengajakmu makan siang.”
“ Apa?”
“ Makan siang. Bersamaku.” Kata Daniel tersenyum lebar.
Lyra masih terdiam. Tentu saja gadis itu kaget dengan kata-kata Daniel. mengajaknya makan siang dengan tiba-tiba. Tanpa membuat janji terlebih dahulu? Apakah Daniel baik-baik saja?