Gabe mengelap keringat yang bercucuran di seluruh badannya. Latihan Taekwondo-nya baru saja selesai.
Almond, gadis dua puluh satu tahun yang telah menjadi muridnya itu mendekat dan mengulurkan air mineral.
Gabe menerimanya dengan senyum hangat. Tak perlu waktu lama bagi keduanya untuk dekat.
“Thanks Almond, how’s today?” tanya Gabe padanya. Almond mengedikkan bahu.
“Seperti yang kau lihat, tidak biasanya kau bisa melatih, apakah kau tidak sedang sibuk?” Almond bertanya balik sambil menyodorkan beberapa lembar kertas bertuliskan kata-kata yang tercetak rapi.
“Perlu untuk berolah raga di tengah kesibukanku. Tulisanmu lagi?” Tanyanya sambil mengerutkan kening. Almond mengangguk cepat.
“Yeach… keisenganku, seperti biasa. Bacalah jika kau longgar.” Kata Almond lalu mengambil tas punggungnya.
“Kau jangan berkata begitu, aku ‘kan selalu ada waktu untukmu.”
“Oh…, kau personil The Wings yang lagi naik daun. Aku tidak yakin, salam buat teman-temanmu.”
“Akan aku sampaikan. Setelah ini kami akan berlatih menari. Ada beberapa pemotretan dengan model-model terkenal. Kau bisa datang?” Ajak Gabe.
“Kau mengundangku? Wah, aku tidak percaya diri jika bertemu dengan model-model terkenal itu.”