WHO

ammar kazhim mukht
Chapter #3

Misteri Yang Mengancam

Mentari pagi mulai terlihat di ufuk timur. Sinar nya mula merebak ke seluruh penjuru dunia. Para penduduk kota mulai ber aktivitas sebagaimana biasanya. Membuka lembar aktivitas baru. Di salah satu jalan tol terlihat asap membumbung tinggi. Ternyata asap hitam itu berasal dari dua mobil yang adu banteng beberapa waktu lalu. Dari dalam salah satu mobil keluar dua orang yang mengenakan jas. Mereka sedikit sempoyongan saat keluar dari dalam mobil. Mungkin sedikit terkena benturan.

" Kau tak apa ?". Joe mengangguk pelan. Bee menatap ke depan. Meneliti isi mobil di depannya. Ternayata mobil lawan lebih hancur dari mobil yang di tumpangi nya. Tampak samar - samar sopir dan penumpang di sebelahnya tak bergerak.

" Joe, ayo kita periksa !".

Kemudian, mereka melangkah mendekati mobil di depannya. " Hmm ". Joe mendekatkan jarinya ke hidung salah satu penumpang. Lalu ia memegang urat nadi di pergelangan tangannya. Ia melirik Bee. " Bagaimana ?". Joe hanya menggeleng pelan. Pertanda orang ini sudah tak bernyawa. Begitupun dengan si supir. Namun Bee masih sangat heran dengan dua orang ini. " Ada apa ?". Joe yang bingung dengan raut wajah Bee langsung bertanya. " Coba kau perhatikan lagi, bagaimana bisa insiden ini tak menyebabkan luka serius ?". Joe mencoba menelusuri. Ternyata benar. Dua orang ini tak ada luka di sekitar wajah, bahkan tak ada lecet. Padahal kedua mobil ini saling berbenturan sangat keras sekali. Sampai bagian depan mobil hancur.

"Apa yang terjadi di sini ?".

Jalan tol pagi ini masih agak sepi karena jalan tol di tutup sementara akibat kecelakaan ini. Dan di sekitar pintu masuk juga di jaga oleh polisi setempat. Mereka yang akan melewati jalan tol ini dihimbau untuk melewati jalur alternatif. " Hah, apa itu ?". " Kau lihat sesuatu Joe ?". Joe hanya menunjuk ke salah satu puncak gedung berlantai 25. Dari pucak gedung itu Joe melihat pantulan sinar. Bee menggunakan teropong untuk melihat dengan jelas sesuatu di atas sana. Mata Bee terbelalak.

" HEI, SEMUA YANG ADA DISINI SEGERA PERGI TINGGALKAN TEMPAT INI, CEPAT !!!". Tiba - tiba Bee menyuruh semua orang untuk pergi berlindung. " Joe, ayo kita pergi, rudal itu menuju kemari !". Bee menarik tangan Joe. Mereka berlari menjauh.

BLAARRR

Sebuah rudal melesat cepat dari puncak gedung menghantam aspal jalan tol. Mengakibatkan jalan itu rubuh dan di sekitar jalan masuk tol terdapat sebuah lubang besar. Joe dan Bee yang belum sempatberlari jauh ikut terpental. Saking dahsyatnya ledakan rudal itu,jalan tol mengalami kerusakan parah. Akhirnya jalan tol itu tutup selama beberapa waktu sampai perbaikan jalan selesai.

Joe melirik Bee yang terbaring tak bergerak. Mungkin pingsan. Joe menghampirinya. " Bee bangun !". Bee sedikit merintih kesakitan. Ia melirik sekitar. Kedua mobil itu sudah habis terbakar. Dan jalan tempat kedua mobil itu bertabrakan ada lubang besar. Bee segera notis ke arah puncak gedung tadi. Samar - samar ia melihat sesuatu meluncur dengan cepat. Matanya membuka lebar. Ia meraih tangan Joe lalu beranjak menarik tangannya hendak menjauh dari sana. Namun.......

BRUAKK

Bee terkejut. Terdengar suara benturan yang sangat keras. Seperti ada sesuatu yang menghantam pembatas jalan tol. Bee menoleh. Dan ternyata benar Tembok pembatas jalan ada yang hancur. Ia menoleh ke arah Joe. Ia terkejut. Barusan Joe melayangkan tendangan berputar searah jarum jam menghantam kepala pria yang melesat ke arahnya. Dengan sekali tendangan keras menyebabkan pria itu terhempas jauh menghantam tembok pembatas jalan.

" Apa itu tadi ?".

Joe menurunkan kakinya.Kembali berdiri tegak. " Orang itu yang tadi menyerang kita dengan bazoka ". Jawab Joe tenang. Dari arah pintu masuk tol muncul tiga orang pria dengan jas hitam yang sama. Beetersadar akan sesuatu. Mereka itu adalah para pejabat itu. Joe mengulurkan tangan di depan Bee. Bee menatap Joe. " Masih sanggup ?". Bee menanggapinya dengan meraih tangan Joe seraya berdiri. Ia hanya mengangguk. Merka bersiap. Ketiga orang itu langsung berlari ke arah Joe dan Bee. Begitupun dengan Joe dan Bee. Mereka berlari ke arah tiga pria itu.

07.00 WIB

" Joe, orang yang kita incar ada di tengah, usahakan untuk tidak membunuhnya !".

Joe paham maksud Bee. Ia berlari ke arah pria yang berada di tengah. Dengan sigap ia melompat seraya melayangkan tendangan lurus kedepan tepat mengenai dada pria itu. Pria itu langsung terpental jauh beberapa meter ke belakang.

Lihat selengkapnya