Who is the killer? [Celine]

I M A W R I T E
Chapter #2

* Kematian Celine *


Golden Indonesia School (GIS), Jakarta Selatan.

Suasana duka menyelimuti seisi sekolah, terutama murid-murid di kelas dua belas IPA empat. Keheningan yang canggung menyelimuti atmosfer di antara mereka semua.

Beberapa murid tampak menundukkan kepala di kursi mereka, merenungi setiap hal yang pernah mereka lalui bersama mendiang semasa hidupnya. Sementara sebagian lagi, mencoba mengalihkan kecanggungan dengan melakukan hal lain seperti membaca buku atau bermainĀ gameĀ di ponsel mereka.

Lalu sisanya terlihat acuh tak acuh pada kabar kematian Celine, teman sekelas mereka sendiri.

Grizelle atau yang akrab disapa Elle mengamati ekspresi teman di kelasnya satu persatu. Kebanyakan dari mereka tampak pura-pura peduli saja pada kematian Celine. Dan Elle cukup menyadari hal itu karena beberapa alasan.

Satu, Celine memang pembuat onar. Mencari masalah adalah hobinya. Entah sejak kapan gadis berambut pendek itu memulainya, tapi Celine jelas menunjukan dirinya tidak akan berhenti mencari kesalahan atau aib milik teman-temannya di sekolah.

Dua, Celine sering mencurangi orang lain. Awalnya Elle berpikir bahwa semua yang dilakukannya semata-mata karena dia adalah pribadi yang ambisius, nyatanya gadis itu cukup menikmati kejahatan yang dilakukannya kepada orang lain.

Tidak mengherankan jika akhirnya kematian Celine tak berarti apa-apa bagi sebagian orang;terutama yang pernah bermasalah dengannya.

Lamunan Elle terhenti ketika tiba-tiba sang ketua kelas, Mario, mendadak muncul dan mencondongkan wajahnya ke arah mereka berdua. "Gue tahu sesuatu tentang kematian Celine."

Yang sontak saja kalimatnya itu membuat Elle maupun Olla keheranan. Mereka saling bertukar pandang sebelum kemudian beralih pada Mario yang justru tersenyum bangga sembari bersedekap. Ia duduk di kursi kosong yang seharusnya ditempati oleh Celine, sementara sang teman sebangku, Alisa, belum masuk sekolah karena sakit (diduga syok karena kematian Celine).

Olla kemudian menatap Mario sebal. "Jangan aneh-aneh, deh, Mario. Kita baru aja berduka nih karena kematian teman sekelas."

Elle hanya diam dan mengamati kedua temannya tersebut.

Namun sepertinya, Mario memiliki sesuatu di dalam dirinya yang membuatnya dipenuhi rasa percaya diri. Ia pun menggeleng dan kembali mendekatkan wajahnya kepada dua gadis di depannya itu. Sambil berbisik, Mario berkata, "Pembunuh Celine ada di kelas ini."

Elle dan Olla hanya semakin terkejut saja setelah mendengarnya. Dan gadis yang hampir setiap hari mengriting rambutnya dengan catokan itu pun hanya semakin kesal saja. Ia lantas mendorong wajah Mario menjauh seraya berseru, "Hati-hati ya kalau ngomong! Lo pikir ini suasana yang pas buat becanda, hm?"

Lihat selengkapnya