Who is the killer? [Celine]

I M A W R I T E
Chapter #5

* Tentang Alesha *


Golden Indonesia School (GIS), Jakarta Selatan.


Elle duduk di kursinya setelah bel berikutnya berbunyi. Begitu pula dengan semua murid di kelas. Karena jam berikutnya akan diisi oleh seorang guru bernama Tiwi. Bu Tiwi sendiri jarang mentolerir keterlambatan. Absensi adalah yang terpenting untuk wanita berusia empat puluh tahunan itu.


Elle sendiri duduk dengan Olla yang memang dikenal sangat menyukai pelajaran Biologi, pelajaran yang diberikan oleh Bu Tiwi. Lihat saja, Olla langsung bisa duduk dengan tenang dan fokus ketika wanita itu mulai berbicara di depan kelas.


Namun Elle tak begitu tertarik dengan pelajaran yang satu itu. Perhatiannya justru teralihkan kepada Alesha. Gadis yang dipilih Mario sebagai target pertama.


Perannya sebagai salah satu orang yang pertama kali menemukan mayat Celine cukup diperhitungkan oleh Mario. Ia menjadi saksi utama dalam sebuah kasus kematian seseorang. Apa yang dibicarakannya bisa saja berarti dua hal, kenyataan atau kebohongan.


Elle mengawasi Alesha diam-diam. Kebetulan, Elle dan Olla duduk di jajaran paling belakang. Satu baris dengan Joshua yang berada di sudut. Dan dari kursi itu, Elle dapat menyapu pandangannya ke seluruh murid di dalam kelas tanpa ketahuan.


Sementara Alesha dan Siska duduk di barisan kedua dari depan, berada di tengah-tengah kelas dengan jajaran yang berbeda dengan Elle maupun Olla. Dan dari tempatnya berada, Elle dapat melihat apa yang sedang dilakukan Alesha saat itu.


Gadis itu diam-diam menyembunyikan ponselnya di balik buku. Jika Bu Tiwi hanya menjelaskan materi dari depan kelas, wanita itu tidak akan tahu bahwa Alesha sebenarnya sedang memainkan ponsel, bukan membaca buku pelajarannya. Dari jarak yang tidak terlalu jauh, samar-samar Elle menemukan gadis itu sedang menonton tayangan youtube dari seorang beauty vlogger yang cukup terkenal akhir-akhir ini tanpa audio.


Alesha terlihat sangat serius menyaksikan tahap demi tahap yang dilakukan oleh seorang gadis di layar ponsel. Ia sama sekali tidak terlihat takut ketahuan oleh Bu Tiwi dan melanjutkan kegiatannya dengan santai.


Elle sadar bahwa apa yang dilakukannya oleh Alesha itu tidak dilakukannya satu kali. Sudah beberapa kali gadis itu tak memerhatikan pelajaran dan memilih melakukan hal-hal yang dia sukai;mencoba make up, menonton youtube, berselancar di instagram dan lain-lain.


Seseorang seperti Alesha bisa saja melakukan hal buruk seperti merundung murid lain, berkata kasar dan bahkan mengintimidasi. Namun Elle sendiri tidak yakin apakah gadis itu mampu untuk membunuh seseorang.


Alesha sendiri memiliki latar belakang yang mungkin akan membantunya jika ada masalah. Ayahnya adalah seorang pengusaha batubara yang sukses, sementara ibunya adalah seorang pemilik butik ternama. Seseorang seperti Alesha akan dengan mudah menggunakan posisinya untuk menindas. Namun bagaimana dengan membunuh?


Getaran ponsel membuat perhatian Elle teralih. Gadis itupun menunduk, diam-diam merogoh benda berbentuk pipih dari dalam saku rok seragamnya dan mulai memeriksa.


Ada sebuah chat dari grup yang baru saja dibentuk oleh Mario.


Who is the killer group :


Mario sent a photo.


Mario : Guys, lihat nih. Ternyata dua hari sebelum kematian Celine, Celine sama Alesha sempat berantem di belakang sekolah.

Lihat selengkapnya