Who is the killer? [Celine]

I M A W R I T E
Chapter #6

* Pemeriksaan Polisi *


Kantor Pusat Polres Metro Jakarta Selatan.


Ruangan yang didominasi oleh warna putih dan abu-abu menyambut kehadiran IPTU Brian Purnama dan IPTU Rudi Ramadhan. Keduanya datang secara sukarela setelah mendapat panggilan dari sang atasan, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKP Hendrik Amarata.


Kasus yang baru saja terjadi beberapa hari lalu ditangani langsung oleh mereka bertiga. Namun tentu saja, menjadi seorang petugas kepolisian yang mengungkap sebuah kasus itu tidaklah mudah.


Hendrik menghela napas jengah sembari menyandarkan kepalanya ke puncak sofa. Ia melipat kedua kakinya dan menyesap permukaan kopi yang masih panas lamat-lamat, sebelum kemudian menyimpan benda transparan dengan isinya yang berwarna hitam pekat kembali ke atas meja kaca di depannya.


Manik hitam milik pria itu lantas tertuju kepada Iptu Brian. "Bagaimana? Apa yang kau dapat?"


Dengan sigap Brian membenarkan posisi duduknya. Ia mengangguk yakin dan menyerahkan sebuah map berwarna cokelat kepada sang atasan. "Ini adalah hasil laporan dari saksi ahli di TKP, Pak," katanya memperjelas.


Yang mana sebenarnya, Hendrik telah mengetahuinya karena dialah yang memerintahkan IPTU Brian untuk berfokus kepada hasil analisis dan olah tempat kejadian perkara.


Pria itu memeriksa satu demi satu lembaran kertas yang ada di dalam map dan mulai membacanya dengan sangat berhati-hati.


Saat akhirnya Iptu Brian kembali melanjutkan kata-katanya. "Korban teridentifikasi sebagai salah satu pelajar di sekolah itu dan berada di kelas dua belas IPA 4." 


"Luka bakar?"


"Luka bakar diduga akibat sengatan listrik yang disebabkan oleh kabel aki. Tubuh korban ditemukan dalam keadaan terduduk di tengah-tengah genangan air," jawab Brian dengan tegas. "Kondisi luka di area tangan menjadi yang paling parah.


Hendrik tampak enggan melanjutkan kegiatannya. Matanya sudah lelah karena kurang tidur selama beberapa hari belakangan. Ia pun meletakkan laporan yang sudah susah payah dibuat oleh Brian ke atas meja, lalu memilih jalan pintas;bertanya langsung kepada Brian.


"Lanjutkan."


"Menurut keterangan saksi ahli yang merupakan salah satu anggota dari badan forensik, rigor mortis menunjukkan bahwa gadis itu meninggal satu jam sebelum ditemukan oleh saksi pertama. Dugaan kematian disebabkan oleh kontraksi jantung yang berasal dari sengatan listrik berkekuatan besar."


Pria bertubuh kurus itu kemudian memijit pelipisnya, tampak seperti orang yang terkena migrain. Sebelum akhirnya ia tersenyum kecil kepada Bryan dan berkata, "Saya seperti sedang berbicara dengan google. Kamu ini perlu bersikap santai sesekali, Brian."

Lihat selengkapnya