Who is the killer? [Celine]

I M A W R I T E
Chapter #9

* Tentang Tristan *


Golden Indonesia School (GIS), Jakarta Selatan.


Suara bel yang tiba-tiba menggema di kafetaria berhasil menyelamatkan Elle dari Mario. Gadis itu berhasil kembali ke kelas tanpa perlu repot-repot mengiyakan permintaan sang ketua kelas saat itu juga. Lagipula, Elle merasa belum menemukan alasan yang tepat untuk mencurigai mereka semua.


Terutama Tristan.


Anak laki-laki dengan seragam yang selalu rapi. Matanya cokelat dengan bulu alis yang lebih tebal dibandingkan murid-murid lain. Belum lagi tubuhnya yang besar dan tinggi, orang-orang pasti akan berpikir bahwa Tristan memang cukup kuat untuk menjadi seorang pembunuh.


Namun masalahnya ... Tristan bukan seperti yang dipikirkan oleh orang-orang.


Elle mendengus dan menyilang kedua tangannya di dada saat melihat Tristan menutup kotak bekal makan siangnya dengan sangat hati-hati. Ia bahkan menggunakan serbet dan melingkarkannya di leher tanpa rasa malu sedikitpun. "Nggak mungkin dia."


"Dia siapa?"


Olla tiba-tiba muncul dan duduk di sebelah Elle. Pandangannya berkeliling, mencari arah yang sedang dituju oleh teman sebangkunya itu.


Namun Olla tidak berhasil menemukannya karena Elle segera memandanginya dan berkata, "Bukan siapa-siapa."


Gadis berambut pendek itu mengangguk-anggukan kepalanya, memberi tanda bahwa ia cukup mengerti dengan maksud ucapan Elle barusan;Elle tidak ingin membahasnya.


"Udah selesai diskusinya?"


"Udah. Nanti sore kita mau ke rumah Hasfi buat mulai kerjain tugas kemarin."


Elle menggumam. "Gercep ya."


Dan Olla pun hanya tertawa untuk menanggapi teman sekelasnya itu.


Mata hitam Elle kembali tertuju kepada Tristan. Laki-laki bertubuh tinggi itu sudah selesai membereskan semuanya. Namun kebiasaan anehnya tidak berhenti sampai di sana. Karena Elle langsung melihat Tristan mengeluarkan tisu dari saku celananya dan mulai mengelap permukaan meja kayu miliknya. Bukan hanya tisu, laki-laki itu juga tampak menyemprotkan disinfektan dalam botol transparan di sana.


Orang-orang bilang, Tristan mengidap semacam penyakit anti kotor. Ia selalu menyukai kebersihan, sayangnya dengan cara yang berlebihan.


Tristan juga hanya bergaul dengan teman-teman perempuan. Itu sebabnya sesekali murid laki-laki sering menyindirnya. Namun dengan tubuh besar itu, Elle yakin sekali tak akan ada satupun dari mereka yang berani mengusiknya lebih jauh.


Lihat selengkapnya