Hari ini akan aku catat sebagai hari sejarah dalam hidupku, hari yang akan masuk ke memoriku untuk ku ceritakan saat ku tua nanti pada suami, anak dan cucuku. Kamu akan berusaha mewujudkan mimpimu jika usaha tak berpihak padamu, takdir yang akan berpihak. Aku menjawab pertanyaan V dengan sangat malu.
“iya aku suka pelangi?
“kamu juga suka dengan dirimu kan?”
“what?” aku begitu kaget saat V mengatakan itu padaku. Siapa uang memberitahunya, apakah dara ? rapi dara tak pernah tahu aku dimana sekaran, aku bertemu V ayau tidak bahkan orang tuaku tidak tau. Aku belum memberi kabar pada ayah ibu sejak hari pertama tiba disini.
“kalau kamu suka denganku, tidurlah denganku, ini kamar hotel 1 kosong”?
Aku begitu sakit mendengar ucapan V, lelaki yang ku kagumi yang aku pikir bertemu secata sengaja saja sangay tidak mingkin secata langsung mengucapkan hal yang begitu hina untuk perempuan. Dengan tegas aki menjawabnya, jika semia wanita kamu anggap seperti itu, kamu tak akan visa mengenal wanita denga baik. Kelak kamu butuh wanit di sisimu, wanita yang baik untuk dirimu dan anak-anakmu dihari tua, kamu tidak bisa memperlakukan ku seperti itu, aku kagum pada dirimu karena sikap dan sifatmu saat aku nonton kamu di layar kaca, setelah aku mengenal secara langsung aku sangay kecewa telah memilihmi menjadi idolaku.
Aku melihat wajah V seperti tertampar batu yang begitu keras, sangat sakit bahkan menusul sampaik hatinya retak. Salah satu anggota boyz bernama Jeik (JK) memanggilku.
“mei tolong ke ruan ganti, sebentar lagi giliranku interview,Jein menarok tanganku ke arag ruang ganti mereka untuk mengambil pakaian yang akan digunakan. Tanpa aku sadar betapa bodohnua aku, para amggota Boyz sedang menyaksikan kejadian tadi dibalik pintu, mereka kaget dan aku sadar kondisinya sangat buruk sehingga Jeik memebrikan alasan seperti itu untuk menarikku dari rasa malu ini.aku tahu siapa yang memberikan informasi pada V soal ini,pasti sira dan tia. Aku memang bercerita kisahku yang begitu menakjubkan hingga bisa bergabung bersama mereka.aku tak akan marah pada mereka, aku tahu mereka sedang membantuku. Hanya saja V dan teman-temannya menanggapinya seperti hal kotor.
Aku mengukur postur badan Jeik, saat aku melakukan itu Jeik mencoba menghibur hatiku.
“kamu baik baik saja mei? V hanya bercanda, anggap saja kalian hanya berdua, aku juga berusaha tak dengar ala yang diucapkan V”
JK yang tak oernah ku kenal, hanya kulihat sebagai teman tim V di BBoys ternyata sangay baik dan hangat pada wanita. Aku bahkan tak pernah kenal dirinya. Aku baik baik saja mencoba menyakinkan hatiku, sepertinya ini liburan terburukku, ali salah bergabung dengan mereka, harusnya ku tolak alu tak ingin mengenal sikap V yang jahat pada orang, rasa kagummu terlalu besar hingga tak bisa menutupi kebenciam pada dirinya. Alu tak bisa fokus, saat mengikur baju JK aku tertusuk jarum yang ku pegang sendiri, mungkin saja aku banyak mengkhayal dan tidak hati-hati, JK dengan cepat menarik ranganku, melindungku dari jarum yang begitu tajam vahkan aku tak rasa sakit saat terrusuk.pintu terbuka lebar dan tersengar seseorang memanggil namaku..
“mei,mei kamu dimana “ V memanggilku dan melihat JK sedang emmegang tanganku, aku yang kaget langsung melapas tanganku dari genggaman JK. V tahu itu tidak mungkin, dia tahu kalau aku hanya kagum pada diirinya. Rasa percaya dirinya terpancar siwajahnya akan hal itu.
“tolong ukur bajuku juga” kata V
“kamu kan nanti malam baru interview kenala sekarang harus di ukur” kata JK
“ukur saka sekarang , aku mau isitirahat”
“tidak perlu, mei juga lelah dia mau istirahat”
V dan JK berdebat didepanku, alu yang tak mengerti apa apa, hanya bisa heran melohay tingkah mereka, meraka bertemgakar karena ku. Anggap saja ak sedang di negeri dongeng.
“sudah cukup, aku akan ukur” kata ki sambil teriak ke mereka. JK yang keceqa dengan sikapku berlari keluar dari ruang ganti, sementara V yang percaya diri memberikan badannya padaku untuk di ukur, aku dengan wajah yang marah melakukan tugasku, seperti V tahu aku tak pernah bisa marah padanya, yan dalam hatiku aku begitu senang bisa lebib dekat dengan dirinya.
“maafkan aku yang tadi, aku hanya bercanda, kamu buka tipeku” kata V
Walau kata maafnya tulus disertai hal menyakitkan, aku menerima permintaan maafnya dan mencoba untim menyadarkan diri bahwa tidak mungkin mei kamu bisa dekat. Setidaknya imipianmu dan kesematapan bertemu langsung telah terjadi.
“sdh selesai V, aki keluar dlu” aku dengan cepat membereskan semuanya dan langsung keluar berjalan menuji atap hotel. Diatap hotel ada taman dan kolam ikan yang aliran airnya begitu merdua ingga jiwaku cukup terhibur. V mengikuti dari belakang, mingkin saja dia masih merasa bersalag dan tak puas dengan ucapanku yang memberi maaf. Saat akan tiba di atap hotel menghampiri dirku, trman timnya 4 orang langsung menahannua dan memberi tahu kamu ha s berhenti, biarkan mei sendiri. Kami berempat alan membantunua,melihatmu akan membuka lukanya yang hampir sembuh tadi. Kamu bisa coba besok untuk mendekatinya agar oa memaaafkanmu. V menerima pendapat teman temannya ia berjalan menuji kamar hotelnya.
Di atap teman teman V dan aku sedang menimmati pemandangan diuar hotel dan langit yang sangay ceraj setelah di hibur oleb hujan. Mereka menghiburku, benyanyo lagu yang lu suka dalam bboys, mengajakku makan dam sesekali aku melihat JK memperhatikanku. JK sangay baik, dia anak manis dan sopan, begitu juga teman temannya yang lain. Smenetara V jauh berbeda dnegan mereka. Kami menghabiskan malam panjang di atap.
Esok kami akan ke pantai.
07.00, tia dan sira membangunkanku dan memberi tahu kalau handphone berdering, ada telfon dari dara, sepertinya dia juga sudah rindu denganku.
“kamu dimana mei? Aku ingin vertemu”
Aju tak mengangkay telfon dara, hingga pesan chay dari dirinya masuk. Aku sudah menaafkan dara, alu coba menerima kekalahanku kemarin, hanya saja berbicara saat ini bukan waktu yang tepap, saat ku pulang aku akan segera menemuinya.
Aku naik ke mobil staf bersama manager untuk menuji lokasi foto tim bboys tap isiJK menariku dan izin ke manager kalau aku akan imut di mobil mereka. Saat itu V yang bawa mobil dan aku duduk tepat dibelakangnya. Kami bernyanyi sambil tertaw, tak ada satu kalimat pun yang keluar untuk mencoba menegurnya. V yang sadar alan hal itu, memperhatikan secara langsung lewat kaca mobil. Sesekali dia menengoku, aku tau dai ingin berusaha meminta maaf padaku. Setelah nelalui hari yang panjang, kami kembali ke hotel. Aku hutuh kasur aku butuh kasur. Hari ini sangat lelah, lelah yang membawa cinta pada orang lain.
Aku, tia dan sira sedang meletakkan tubuh kami dikasur.
“tguys hri ini aku lelah skali” kataku
“mei, kamu td dimpbil mereka gmn? Tia
“biasa saja, kita kan sering lihat mereka jadi menurutku biasa saja”
Tidak biasa hatiku berkata tidak biasa, aku semobil bersama V. Menurutku itu bahkan tak terlintas dalam mimpiku. Saat menjelang hari hari bahagiaku, aku sangat menikmati perjalanan ini. Hari ini ingin ku tutup dengan kisah yang tak biasa. Menjalani sepekan bersama V.
Saat tia dan sira terlelap, aku masih menatap dinding hotel, melungkuskan bayang-bayang V dalam dinding seakan ada pelangi tetap di atas kepalanya.
Tok.tok.tok
Sepertinya ada yang mengetuk pintu kamar kami, aku melihat tia dan sira sangat capek mereka terlelap begitu dalam. Aku berjalan menuju pintu dan melihat siapa tang sedang mengetuk dini hari. Tak ada seorang pun diluar, bayangan seorang pria nampak samar melewati sudut kamar paling ujung. Itu adalah kamar V dan JM. Tetap didepan pintu tergeletak setangkai bunga mawar didampingi sebuah kartu ucapan.
“maafkan aku, selamat malam dan mimpi indah, from V”
Kalimat yang tertulis di kartu ucapan, sangat indah. Dirinya sedang berusaha memohon maaf pdaku, sejak dulu aku telah memaafkannya bahkan aku tidak bisa membeci dirinya. Kepercayaan ini terlaly dalam, rasa kagum yang menutupi seluruh rasa benci untuk dirinya. Malam ini aku ditemani setangkat bunga sebagai pendamping tidurku.