“Aku bosan. Aku yakin manusia-manusia di luar sana, di dalam sini—maksudku semua manusia yang mungkin kamu lihat—pasti merasakan hal yang sama, atau mungkin sekedar pernah merasakan hal yang sama…”
“Atau mungkin akan merasakan hal yang sama.” Sax menukas.
Wil mengangguk “Bolehlah, itu juga boleh…”
Sax merasa makin lama Wil makin tidak fokus, tapi Sax merasa tidak perlu menghentikan obrolan ini.
“Aku kangen sama seorang perempuan,” Wil bergumam. “Andaikan ada perempuan itu, pasti suasananya berbeda.”
“Perempuan?” Sax menoleh, agak aneh juga. Apa dia begini karena seorang perempuan?
“Maksudku begini, aku tidak bicara soal situasi yang bagaimana. Aku tahu kalau perempuan itu pasti akan membawa perubahan ke dalam hidupku. Itu saja, bukan soal perubahan positif atau negatif.”
Sax mendengus kecil, tersenyum, dia merasa lega bahwa semua ini ternyata adalah persoalan perempuan yang seharusnya ringan. Sax kembali menyeruput minuman yang tinggal setengah. Memandang keluar. Rasanya kini malam hampir turun, tapi gelap masih agak jauh, hanya langit yang berwarna merah—keemasan, kata seorang penulis yang bukunya pernah dia baca—lukisan alam. Sesuatu yang indah. Mereka berdua memang tepat duduk menghadap matahari terbenam. Sax memandang cakrawala, dan mungkin akan terus melamunkan suasana andai tak kudengar suara Wil lagi.
“Sayang sekali, perempuan yang terakhir kita kenal bersama sudah hidup seribuan tahun yang lalu, sudah lama sekali. Tapi untungnya dia meninggalkan sesuatu. Banyak sekali!”
Sax menoleh, merasa aneh dengan ungkapan Wil. “Maksudmu?”
Sekilas Sax melihat wajah Wil bercahaya, tapi lalu redup kembali. “Cuma peninggalannya, padahal aku ingin ketemu dia, mungkin kalau ketemu langsung aku akan jatuh cinta padanya.”
“Kamu betul-betul mabuk….”
“Aku selalu berusaha memahami setiap yang ditinggalkannya, setiap ajarannya, tapi andaikan—sekali lagi, andaikan—dia masih ada untuk mengajarkan langsung pasti aku akan lebih bisa menikmatinya.” Wil menarik nafas sejenak, seperti membuang beban, lantas melanjutkan “Kalau dia ada maka semua beban hidup akan lepas, rutinitas akan terasa menyenangkan.”