Selalu ada yang berbeda setiap kali kembali dari pemakaman. Melihat seseorang diturunkan ke dalam lubang, lalu ditinggalkan sendirian. Sax merasakan itu, tapi masalahnya dia tidak pernah punya banyak teman. Sehingga dia tidak pernah benar-benar merasa kehilangan. Namun jika memang ada perasaan kehilangan, maka inilah salah satunya. Rasanya sulit diungkapkan, seperti ada sebuah lubang yang tidak bisa lagi diisi apapun juga, lubang itu akan menganga dan menjadi ceruk di dalam kenangan, sebuah track yang pahit untuk dikenang, tapi ada dan harus diterima.
Sax melirik jam tangan, Pukul 10. Masih terlalu pagi untuk pulang, tapi pemakaman Yum sudah selesai. Tadi, saat tubuh Yum diturunkan ke liang lahat, ada sesuatu yang menggores perasaan Sax, setidaknya dua kali dalam dua hari ini dia merasakan goresan yang sama. Kemarin, saat membaca surat dari Yum, dan hari ini saat jenasah Yum diturunkan.
Sax membawa surat dari Yum, tapi tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Surat itu tersimpan rapi di saku kemejanya. Tadinya dia ingin berlaku melankolis dengan membaca surat itu dan menjawabnya di pemakaman, tapi dia membatalkannya karena tentu akan sangat terlihat aneh sekali jika ada orang yang melihat.
Tempat pemakaman di sini tidak seperti yang ada di film-film yang nisannya selalu rapi berjejer dan bersih, tempat pemakaman di sini selalu dipenuhi orang yang meminta uang dan membawa-bawa sapu. Begitu juga Sax ingin membacakan surat itu beserta jawabannya seperti di film-film ketika seorang pembawa acara memberikan kesempatan kepada semua yang hadir untuk berbagi pengalaman menarik bersama almarhum. Tapi pemakaman di tempat ini tidak memiliki tradisi seperti itu. Maka ia menyimpan saja suratnya di saku. Setidaknya dengan melakukan itu, dia merasa masih ada jejak yang ditinggalkan Yum. Sebuah jejak yang dekat dan bisa diambil setiap saat.
Sax melangkah keluar dari tanah pemakaman itu, hanya sepotong kecil doa diucapkannya, sebuah doa yang dia sendiri dengan cepat melupakannya. Sax terdiam, dia tidak tahu harus bagaimana, ada lubang yang menganga terlalu dalam, kini ada dua: Wil dan Yum, dan semuanya hilang tanpa bisa dia cegah. Tak ada pertanda, tak ada firasat apa-apa.