Will You Be Mine

Tri Gustari
Chapter #3

Chapter#3

“ Aku akan tetap bersamamu

Karna aku mencintaimu bukan

Karna fisik tapi karna Allah.”

~Rhania Nur Alisha~

Nuansa serba putih bau obat yang menusuk ke dalam sistem pernapasan, ada tangisan ada kebahagiaan di tempat inilah kau bisa lihat dan rasakan tangisan saat kau kehilangan seseorang yang kau sayangi bahkan cintai, kebahagiaan saat kau dapat melihat makhluk Allah yang kau nanti yaitu kelahiran seseorang dari orang yang kau cintai.

Lalu bagaimana dengan Rhania? Bagaimana hati, perasaannya saat ini? Sedih, khawatir,kaget,cemas itu semua ia rasakan saat ini dimana orang yang ia cintai sedang terbaring lemah di atas brankar dengan alat yang terpasang di beberapa bagian tubuhnya.

Ya Rhania sudah tiba di rumah sakit bersama kedua orang tuanya, sekarang dia sedang menunggu kabar dari dokter tentang keadaan orang yang ia cintai. Dan tiba-tiba dokter keluar dari ruangan di mana Akhtar di rawat.

“ Bagaimana kadan anak saya?” Tanya seorang wanita paruh baya yang masih di baluti baju kebaya ya dia adalah Mamah Akhtar.

“ Ada yang harus saya bicarakan dengan ibu dan bapak.” Ucap dokter itu.

“ Iya dok, anak saya gak papa kan?” Tanya Papah Akhtar.

“ Mari ikut ke ruangan saya!” Pinta dokter itu.

“ Tante Akhtar gak bakal kenapa-napa kan? Dia bakal baik-baik aja kan tan?” Tanya Rhania yang menghampir Mamah Akhtar.

“ Doain aja ya sayang semoga Akhtar baik-baik aja.” Ucapnya sambil tersenyum walau hatinya persaannya saat ini sama-sama cemas seperti yang di rasakan oleh Rhania.

Setelah mengucapkan itu mamah dan Papah Akhtar langsung mengikuti dokter menuju ruangannya. Orang tuanya dan keluarganya memang tidak apa-apa karna yang kecelakaan hanya lah Akhtar karna dia mengendarai motor sendirian itu keinginannya padahal orang tuanya sudah melarang tapi dia tetap kekeh akhirnya orang tuanya mengizinkannya walau entah kenapa hati mereka juga ragu dan akhirnya inilah yang terjadi Akhtar mengalami kecelakaan.

Sekarang kedua orang tua Akhtar sudah berada di ruangan Dokter Andika, ya itu nama dokter yang menangani Akhtar.

“ Silahkan duduk pak, bu!” Pintanya. Mereka pun langsung duduk di kursi yang sudah tersedia begitu pun Akhtar.

“ Jadi bagaimana keadaan anak saya dok?” Tanya mamahnya to the point.

“ Jadi begini bu, akibat benturan yang sangat keras di kepalanya jadi anak ibu mengalami amnesia dia tidak dapat mengingat orang-orang yang ada di dekatnya dia juga tidak akan mengetahui siapa dirinya dia akan lupa hal-hal saat sebelum terjadi kecelakaan.” Jelasnya.

Betapa terkejutnya kedua orang tua Akhtar, mereka sama-sama menyesal kenapa mereka bisa-bisanya mengizinkan Akhtar naik motor seharusnya mereka melarangnya mungkin kejadian ini tidak akan terjadi. Kenapa penyesalan selalu datang di akhir bukan di awal? Semuanya telah terjadi tak bisa mereka sesali karna itu sudah terjadi dan tak akan kembali.

“ Lalu apakah ingatan anak saya bisa kembali lagi dok?” Tanya Papahnya.

Lihat selengkapnya