“ Walau dirimu yang dulu telah hilang ku harap cintamu tak ikut menghilang.”
~Rhania Nur Alisha~
“ Mah, kenapa Akhtar sampai sekarang belum siuman juga?” Tanya Rhania ketika ia duduk sambil memeluk mamahnya.
“ Tetap berdoa pada Allah sayang! Yakinkan pada hati bahwa semuanya akan baik-baik saja.” Ucapnya sambil mengelus punggung Rhania.
Tak lama setelah itu kedua orang tua Akhtar menghampiri Rhania dan kedua orang tuanya.
“ Tante gimana kata dokter?” Tanya Rhania dia langsung bangkit dari duduknya ketika melihat kehadiran kedua orang tua Akhtar.
Mamah Akhtar langsung memeluk Rhania dia menangis di pelukannya.
“ Tante kenapa? Ada apa dengan Akhtar dia pasti baik-baik aja kan tan?” Tanya Rhania khawatir. Seketika Mamah Akhtar langsung melepaskan pelukannya.
“ Ayo duduk dulu sayang!” Pintanya. Dan Rhania hanya mengangguk lalu mereka pun duduk bersama.
“ Doa kan yang terbaik untuk Akhtar ya!” Pintanya.
“ Pasti tante, lalu kata dokter bagaimana kadan Akhtar?” Tanyanya.
“ Jika kondisinya membaik dia akan cepat pulih,” Jawabnya.
“ Alhamdulilah kalau begitu.” Ucapnya sambil tersenyum.
“ Tapi...” Mamah Akhtar seperti ragu untuk mengatakan yang sebenarnya pada Rhania dia tak ingin membuat calon menantunya ini bersedih tapi dia juga harus tetap memberitahukannya jika Akhtar sudah sadar Rhania juga pasti tau yang sebenarnya.
“ Tapi apa tan?” Tanya Rhania.
“Janji sama tante kamu harus jadi wanita kuat, jangan sedih harus tetap bersabar setelah mengetahui kadan Akhtar yang sebenarnya! "Pintanya.
“ Memangnya Akhtar kenapa?” Tanyanya bingung.
“ Di-dia mengalami amnesia,”Jawabnya.
Deg! Bagai tersambar petir di siang bolong sakit, kaget, sedih itulah yang Rhania rasakan saat ini air matanya tak terasa menetes membasahi pipi.
“ Ma-maksud tante?” Tanyanya yang masih tak percaya.
“ Iya dia mengalami amnesia karna benturan yang sangat keras di kepalanya, ingatannya hilang dia tidak akan mengenali orang-orang sebelum dia kecelakaan dia tidak akan mengenali dirinya sendiri kejadian sebelum kecelakaan dan dia juga tidak akan mengenali kamu Rha.” Jelasnya.
“ Ya Allah cobaan apalagi ini? Kuatkan hamba Ya Allah.” Batin Rhania.
“ Apa ingatannya bisa kembali?” Tanya Rhania.
“ Semoga bisa Rha, asal kita perlahan-lahan kembali mengingatkan semuanya pasti jika Allah mengizinkan ingatannya akan kembali, dan mamah harap kamu bisa membantu dia kembali mengingat semuanya kamu bisa Rha?” Tanyanya.
Rhania terdiam dia berfikir apakah dia bisa kembali mengingatkan semuanya kenangan yang pernah Akhtar lalui bersamanya juga keluarganya, tapi Rhania harus tetap berusaha dan berdoa agar Akhtar kembali lagi seperti semula dia harus sabar ya karna itu adalah kuncinya.