Rayhan dan Rhania masih di danau itu, hari sudah mulai gelap dan mereka memutuskan untuk pulang. Dan Rayhan mengantar Rhania terlebih dahulu ke rumah Akhtar.
" Kamu gak papa emangnya nganter aku dulu? " Tanya Rhania ketika mereka sedang berjalan menuju mobil Rayhan.
" Lah emang kenapa? " Tanyanya.
" Enggak takutnya kamu kemaleman pulang ke rumah gitu, dan kalau kamu keberatan aku biar pulang sendiri aja. " Ucapnya.
" Ya enggak lah kayak sama siapa aja, lagian kan kamu itu ke sini bareng sama gue berarti pulangnya juga harus sama gue lagi. Nanti kalau ada apa-apa di jalan gue juga yang repot. " Ucap Rayhan.
" Ya sih hehe, " Kekehnya.
" Ya udah ayo masuk! " Pintanya setelah mereka sampai di dekat mobil Rayhan.
" Bisa buka pintu sendiri kan? " Tanya Rayhan.
" Ya bisa lah, emangnya aku apaan? " Tanyanya balik.
" Ya kan biasanya cewek suka mau di bukain pintu biar kayak tuan putri gitu, " Jawabnya.
" Gak semua juga kali, " Ucapnya.
" Ya udah masuk! " Pintanya.
Dan Rhania langsung membuka pintu mobil lalu memasuki mobil itu begitu pula Rayhan.
" Jangan lupa pasang sabuk pengaman nya! " Pintanya.
" Iya kenapa kamu jadi bawel banget sih Ray? " Tanyanya.
" Kalau kamu kenapa-napa nanti gue juga yang repot, " Jawabnya.
" Takut banget kayaknya di repotin sama aku." Ucap Rhania sambil memasang sabuk pengaman.
" Bukan gitu, tapi nanti Akhtar bakal ngamuk sama gue. " Ucapnya.
" Ngapain ngamuk? " Tanyanya.
" Dia kan sayang banget sama kamu walaupun status nya udah beda dari calon istri jadi dianggap adik kandung tapi gue tau rasa sayang dia sama kamu itu gak berubah, " Jawabnya.
Rhania hanya tersenyum menanggapi jawaban yang Rayhan lontarkan, dia bingung harus bagaiamana menanggapinya haruskah ia senang atau bagaimana?
Setelah itu Rayhan menyalakan radio yang ada di mobilnya untuk menemani perjalanan mereka dan terdengar lah suara dan seorang penyiar.
" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, "
" Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, " Jawab mereka.