" Ya Tuhan siapakah sebenarnya orang yang aku cintai dan akan menjadi takdirku nanti?"
~Akhtar Qabeel Alfarezi~
Rhania langsung masuk ke dalam rumahnya yang ternyata belum terkunci, dia pun masuk tak lupa mengucapkan salam.
" Kenapa baru pulang? " Tanya seseorang yang mengagetkan Rhania.
" Mah! " Panggilnya dia langsung mengulurkan tangannya untuk salam pada Bu Emma tapi tak Bu Emma hiraukan.
Melihat itu Rhania pun tak jadi salam pada Bu Emma.
" Kenapa baru pulang? " Tanyanya lagi.
" Ma-maaf mah, tadi ada urusan dulu. " Jawabnya.
" Urusan? Urusan sama cowok yang jelas buka marham kamu, itu kan yang sering kamu bilang kalau kita galau boleh berduaan sama cowok yang bukan mahramnya? " Tanyanya dengan tatapan tajam.
" Tapi di sana banyak orang mah, kita gak cuman berdua." jawabnya dia jadi sedikit takut kala melihat Bu Emma yang menatapnya seperti itu.
" Gak usah munafik, kamu itu udah punya calon suami kenapa bisa-bisanya berduaan sama cowok lain? " Tanyanya.
" Ta-tapi itu beneran banyak orang mah kita gak-
" Alah jangan banyak ngeles, sekarang saya tau kamu itu wanita munafik dan gak tau diri. " Bentaknya.
Bagaikan jarum-jarum yang menancap di hatinya, sakit? Perih? Itulah yang Rhania rasakan kenapa semua nya jadi seperti ini dan Bu Emma kenapa sikapnya jadi berubah 100% pada Rhania.
Ini bukan Bu Emma yang Rhania kenapa hari-hari sebelumnya, tak terasa air matanya mulai menetes membasahi pipi.
" Gak usah nangis! Gak usah so paling teraniaya disini! " Pinta Bu Emma.
" Ada apa ini? " Tanya seseorang tiba-tiba. Dan berhasil membuat Bu Emma dan Rhania menoleh.
" Ini nih pah, dia enak-enak kan berduaan sama cowok lain padahal dia udah punya calon suami. " Jawab Bu Emma dan yang barusan tiba-tiba bertanya adalah Pak Abun.
" Bener Rha? " Tanyanya.
" Aku gak berduaan disana banyak orang pah, " Jawabnya.
" Jangan banyak ngeles Rha, udah akuin aja kalau kamu itu cewek munafik! " Pinta Bu Emma tegas.
Kata munafik itulah yang berhasil kembali menyayat hati Rhania.
" Tap-tapi... "
" Maaf kamu udah ngecewain kepercayaan saya. " Ucap Pak Abun yang memotong pembicaraan Rhania.
" Seharusnya kamu nyadar diri! Kamu itu tinggal di rumah orang jangan mentang-mentang anak saya amnesia kamu bisa seenaknya berduaan sama cowok lain. " Ucap Bu Emma lalu setelah itu dia mengajak Pak Abun untuk pergi dari sana.
Sekarang tinggallah Rhania sendirian, tubuhnya lemas matanya tak berhenti mengeluarkan air mata.