Will You Be Mine

Tri Gustari
Chapter #32

Chapter#32

" Terimakasih telah mengajarkan ku arti sebuah ketulusan, dan menunggu itu tak seburuk yang aku pikirkan. "

~Rayhan Abqary Zhafar~

Seorang gadis sedang termenung di balkon kamarnya, dia menatap langit yang mendung seperti perasaan nya saat ini.

Akankah awan mengetahui bahwa perasaannya ini sedang tidak enak sedang menahan hujanan air mata sedang menahan rindu pada seseorang yang ia cintai akankah Tuhan menjawab doa-doa yang ia panjatkan di sepertiga malam? Dia harap jawabannya adalah ia.

" Maafkan aku Tuhan, karna aku telah menjadi wanita rapuh yang selalu mengeluh dan berkata bahwa aku adalah orang yang paling tersakiti di dunia ini. " Ucap Rhania.

Sudah seminggu ini Rhania tidak bertemu dengan orang yang ia cintai ya dia adalah sosok laki-laki tampan, berhidung mancung, berkulit putih, dengan bibir tipis dan kumis tipisnya.

Rhania ingin mengabarinya tapi dia selalu teringat akan ucapan Bu Emma dan itu membuat dirinya mengurungkan niat untuk berkomunikasi atau sekedar memberikan kabar pada Akhtar.

Rhania memilih menyampaikan rindunya lewat doa di sepertiga malam pada Tuhannya yang maha Esa, dia memilih mendoakan orang yang ia cintai kepada Allah apapun yang terjadi ia yakin itu yang terbaik untuk dirinya dan Akhtar.

" Akhtar Qabeel Alfarezi ku harap kamu baik-baik saja di sana, " Ucapnya.

Tok.. tok... tok..

" Siapa? " Tanyanya.

" Mamah boleh masuk Rha? " Tanya seseorang yang berada di luar.

" Boleh mah, gak di kunci kok. " Jawabnya.

Bu Hanifah pun langsung membuka pintu dan menghampiri Rhania.

" Kamu lagi apa Rha? " Tanyanya.

" Gak lagi ngapa-ngapain, emangnya kenapa mah? " Tanyanya balik.

" Itu di bawah ada Rayhan, " Jawabnya.

" Rayhan? Ngapain dia ke sini mah? " Tanyanya.

" Iya, katanya ada hal penting yang mau di obrolin. " Jawab Bu Hanifah.

" Oh iya nanti Rhania ke bawah, " Ucapnya.

" Oke, mamah ke bawah dulu ya! " Pamitnya.

" Iya mah, " Ucapnya.

" Assalamu'alaikum, "

" Wa'alaikumussalam. "

Setelah mendengar jawaban dari Rhania, Bu Hanifah pun langsung ke luar tak lupa ia menutup pintu.

" Rayhan ada apa ya? Kok aku jadi degdegan gini. " Ucapnya.

Setelah itu Rhania pun memutuskan untuk keluar kamar dan menghampiri Rayhan.

" Nah itu Rhania. " Ucap Bu Hanifah ketika melihat Rhania menuruni tangga dan Rayhan pun tersenyum ke arahnya.

" Ada apa Ray? " Tanyanya sambil duduk di sofa.

" Kamu gimana kabarnya? Aku dah lama gak main ke sini. " Ucap Rayhan dia bukannya menjawab malah berkata seperti itu.

" Alhamdulillah baik, kamu? " Tanyanya.

" Alhamdulillah baik juga, " Jawabnya.

" Kata mamah ada yang mau di omongin sama aku, ada apa? " Tanyanya.

" Aku mau ngasih berita naik dan buruk, " Jawabnya.

" Apa? " Tanyanya.

Lihat selengkapnya