Will You Be Mine

Tri Gustari
Chapter #1

Chapter #1

Ku kira kisah kita cukup sampai saat kau mengajakku menjadi pacar setelah menikah ya pacar halalmu, dimana saat itu aku sedang mengadakan acara bersama banyak orang yang selalu mendukung karirku sebagai penulis dan menyukai juga membaca karya tulisku.

Jujur saat kamu mengajakku untuk menjadi pacar halalmu itu banyak sekali perasaan campur aduk sudah seperti es saja. Aku bahagia, terharu, malu, kenapa aku bisa merasakan itu semua? Jawabannya pertama bahagia karna kamu menyatakan kembali jika kamu mencintaiku, kedua terharu karna kamu ternyata masih sama sepertiku masih menyimpan perasaan yang sama walau kita pernah terpisah oleh jarak, ruang dan waktu. Dan terakhir aku malu karna kamu menyatakan itu di depan banyak orang aku bingung harus menjawab apa padahal hati sudah mengatakan ia tetapi bibir ini sulit bicara hingga akhirnya bibirku mengalah dia terkalahkan oleh perasaan cinta terhadap makhluk Allah yaitu kamu aku pun menjawab iya di hadapan semua orang ya termasuk kamu makhluk Allah yang ku tunggu.

Hari ini adalah hari yang membuatku kembali bahagia dimana hari ini adalah hari aku dan kamu, hari dimana aku akan menjadi pacar halalmu dan kita akan menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah aamiin.

Kembali bercerita tentang perasaanku saat ini sama seperti saat kamu mengajakku menjadi pacar halalmu yaitu bahagia, terharu, malu,untuk kali ini ada tambahan mau tau itu rasa takut dan gelisah. Kenapa begitu? Aku takut tidak bisa menjadi istri yang baik untukmu dan gelisah karna saat ini kamu belum juga datang ke rumahku. Apakah kita masih bisa di pertemukan? Menjalin cinta dan kebersamaan? Apakah aku dan kamu di takdirkan untuk bersama untuk menjadi suami istri atau tidak? Jika kita di takdirkan untuk bersama ku harap kita bisa menjalin rumah tangga yang sakinah mawadah waramah dan selalu dalam lindungan Allah Swt, dijauhkan dari segala fitnah zaman dan masalah yang dapat merusak rumah tangga kita. 

Tapi bagaimana jika tuhan berkata lain bahwa ternyata kita tidak ditakdirkan untuk bersama? Aku akan berusaha mengiklaskanmu Akhtar karna Allah, dan aku harap jika kita tidak di takdirkan untuk bersama ku harap bukan karna maut tapi apapun yang terjadi aku yakin itu yang terbaik untuk kita berdua. Jika kita tidak berjodoh semoga kita bisa mendapat jodoh yang lebih baik dapat membimbing kita berdua ke jalannya Allah Swt.

“ Rha, kamu udah siap?” Tanya seseorang yang tiba-tiba dan membuyarkanku dari lamunan juga segala harapan-harapan.

“ I-iya alhamdulilah sudah mah,” Jawabku.

“ MasyaAllah anak mamah cantik banget.” Puji mamahku dan aku hanya tersenyum.

“ Mamah lebih cantik dari aku,” Ucapku.

“ Gimana mah? Apakah Akhtar sudah tiba?” Tanyaku penasaran.

Karna dari tadi belum ada kabar dari keluarganya rasa cemas menghinggapiku tapi aku berusaha husnudzon dan tetap berdoa semoga mereka baik-baik saja.

“ Ada yang udah gak sabar di halalin nih kayaknya.” Goda mamah dan membuat pipiku seketika memanas karna mulu.

“ Enggak kok.” Ucapku sambil menunduk malu.

“ Hehe iya juga gak papa kok, kalau Akhtar mungkin masih di jalan dari tadi belum ada kabar juga,” Ucapnya.

Seketika senyumku pudar perasaan cemas kembali hadir.

Lihat selengkapnya