Have you ever feel something’s not right while you’re doing good? Then you’re trying, trying and trying but you got nothing? This is what I’m facing through right now. Yeah, like right now, aku yang sejak lima belas menit yang lalu menyendiri di rooftop gedung modelling agency yang sudah lima tahun lebih membesarkan namaku. Tapi hari ini, untuk pertama kalinya, ada hal yang menyadarkanku. Itulah alasanku yang sekarang sedang merenungi hal-hal yang kucintai, tapi ternyata belum tentu bisa kumiliki.
Aku harusnya jadi model utama yang akan mengenakan karya terbaik dari designer yang memenangkan suatu kompetisi bergengsi di kalangan designer busana. Tapi ketika aku dan managerku datang ke gallerynya untuk fitting kostum, unfortunately and unbelievably, the outfit doesn’t fit in me.
“Lo yakin gak gain weight Mi?” Tanya Iren, managerku.
Aku yang juga masih nggak percaya, cuma menjawabnya dengan gelengan kepala. Tapi jelas hatiku yakin, tiap hari sebelum melangkahkan kaki ke luar rumah, aku selalu menimbang berat badanku.
“They decide to look for another Mi, yang lebih kurus, yang punya lingkar pinggang lebih kecil, nggak mungkin bajunya yang dibesarin.” Katanya saat perjalanan balik ke kantor agency.
“Udahlah Mi, job elo masih banyak, nggak bakal rugi kalo lo kehilangan kesempatan yang satu ini.” Ucapnya saat dia melihatku hanya terdiam dan tidak memberikan respon apa-apa.
Aku hanya menoleh ke arahnya. Tubuh gue udah yang paling proporsional, and I’m dying to try so fucking hard for this, nggak pernah ada kejadian outfit keluaran designer yang nggak fit perfectly ke tubuh gue ini.
Seakan bisa mendengar kata hatiku, Iren menjawab, “Lagian, not every dress is made for you Mi.”
That line really makes me think.
Teori klasik jatuh cinta yang kutau, you’ll do everything you’re able to do for your love ones. Aku salah satu pengikut teori klasik klise dan bego itu. I love modelling so much, when I make a move to give poses, when the lighting of the camera shoot my gaze, or my smile, when all the beauty of masterpiece of the designers match with me, I feel like I’m in the public eye, and it’s really satisfy me. tapi untuk mencintai dunia modelling, aku harus jungkir balik agar bisa memenuhi kata ‘cantik’. ‘cantik’ yang menjadi standart di dunia modelling itu.
Namun ketika usahamu yang sudah jungkir balik mati-matian itu tidak mampu bertemu dengan hasil yang kamu harapkan, mungkin sudah saatnya kamu percaya pada kata-kata penyemangat yang mengatakan, “Nggak semua yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan”. And fuck with the job that I have to lose, surely I’ll let it go. Ada hal yang lebih penting yang harus terus kukejar, sudah lama dan sudah terlalu jauh aku bertahan untuk mengejarnya, and lately I am just thinking out loud, should I end it or find reasons to wait for it comes true as I want?
Lalu handphone-ku yang bergetar menghentikan pikiran rumitku itu. Getaran yang tidak berhenti, menandakan itu adalah panggilan telpon, aku sampai kesusahan menemukan ponsel dalam Satchel Bag-ku ini, karena ya memang ada banyak barang di dalam sana. Iren sudah sering ngomel-ngomel, bisa-bisanya aku betah dengan satu tas ini. Yaiyalah, I got everything I need inside that bag, ribet kalo harus ganti-ganti. Namun tetap saja untuk acara tertentu aku mengenakan koleksi tasku yang lain, belum lagi jika ada endorsement atau paid parthership. Tapi tasku yang satu ini, selalu kubawa ke mana pun aku pergi.
Ahh, I got it, my phone. Lalu kulihat nama “Firga Wan Pradika” di layar i-Phoneku
Aku sering tersenyum bila melihat kontak namanya, bukan karena dia-hmm.... I guess you can call him my Boyfriend (because there’s an unusual relationship between us) -tapi karena ada cerita lucu sejak pertama kali aku menyimpan kontak namanya di SIM Card-ku ini.
Yup, aku selalu menulis nama mereka dengan lengkap. Alasannya, ya karena aku nggak mau bila ada kesamaan nama, aku bingung harus menambahkan nama belakang apa, misal sebut saja Dewi, you must have a friend named Dewi right? Dan mungkin lebih dari satu, lalu saat menyimpan kontak nama Dewi yang lainnya kamu bingung harus menambahkan apa, biasanya pasti ditambahkan suatu instansi, nama tempat kerja atau perusahaan jika mereka teman kerjamu, atau nama daerah tempat tinggal dia, ya pokoknya semacam itulah, yang aku tidak mau ribet memikirkannya.
So I asked his complete name, tapi aku salah mengetik namanya, instead of typing “Firgawan Pradika” I typed Firga Wan Pradika. Dan aku tidak pernah menggantinya sampai sekarang, isn’t it cute as a memories? Kalo aku ganti kan aku nggak bakal senyum-senyum gini.