“Bang, kopi bang,”
Firga menoleh ke asal suara yang berasal dari pintu masuk editing room. Ada Rizka dengan satu cup es kopi yang sedang ia sodorkan ke Bosnya itu.
“Lho, kok beli es kopi? Tadi kan gue udah bilang ke Rendy buat minta tolong bikinin kopi item sama Pak Dedi.” Ujar Firga bingung, namun tetap menerima es kopi yang sudah dibawakan untuknya.
“Itu Bang Rendy yang beliin Bang, terus tadi dititip ke gue buat dikasi ke elo. Pak Dedi jam segini masih sholat kayaknya Bang.”
“Terus si Rendy mana, Riz?”
“Di bawah, Bang, masih makan.”
Malam ini, Firga dan beberapa rekannya harus lembur menyelesaikan beberapa revisi dari final editing episode yang akan tayang minggu depan sebelum mereka harus pergi lagi buat shooting untuk episode selanjutnya. Sebelum ngantuk melanda, biasanya Firga selalu minta dibikinkan kopi sama Pak Dedi, OB kantor yang sudah hapal betul ritual Firga sebelum melaksanakan dinas malamnya. Tapi karena jadwal hari ini tidak sesuai prediksi dan ekspektasi, mungkin Pak Dedi juga nggak tau kalau si Produser Eksplorasi Negri ini butuh kopi buatannya untuk bisa tetap terjaga sampai pagi.
“Lo udah mulai ngedit ya bang?” Rizka menengok ke layar PC di depan Firga yang hanya memperlihatkan beberapa preview dari video utuhnya.
Firga memang sudah hampir tiga puluh menit berada di editing room yang sempit ini. Membuka draft file yang newly updated kemudian membiarkannya begitu saja sejak dia iseng memeriksa profil Instagram Miyana. Dia tau dia sedang rindu. Jikapun ditanya, jelas dia akan tetap mengaku bahwa rasa rindu itu sudah berhasil menyiksanya. Dan dia semakin merasa tersiksa saat melihat latest post dari Miyana.
Firga setuju jika potret Miyana dan Jovadi itu tampak serasi, sangat pantas mewakili citra dari tokoh yang mereka perankan. Rama dan Sinta. Putri dan raja. Firga yang tak bisa menahan rasa ingin taunya itu pun memeriksa akun fotografinya mas Aggie dan juga akun instagram milik Jovadi. Walaupun Firga tau dan yakin ini hanyalah proyek kerja sama, tapi karena dia dan Miyana tak lagi bersama, ada sedikit resah di hatinya yang dia pun tak ingin jika hal itu dinamakan cemburu. Belum sempat stalking lebih jauh dan mencari kata yang tepat untuk menggantikan istilah cemburu itu, Rizka keburu muncul dan dia spontan menekan tombol lock screen di handphonenya.
“Belum nih, masih ngereview aja tadi.” Jawab Firga sambil mencobloskan sedotan ke plastic seal di bagian atas cup kopi itu dan mulai meminumnya.
“Gue curiga deh si Rendy itu punya saham di Kopi Kenangan, tiap hari selalu ada aja nih Kopken nangkring di atas meja kerjanya. Heran juga gue es kopi yang sesimple gini bisa sukses banget di pasaran. Usaha es kopi sederhana yang bisa bikin kaya raya.” Tukas Firga sambil memerhatikan logo hati di plastic cup kemasan kopi itu.
“Lo nggak mau coba bikin Bang? Outlet Kopken udah tersebar tuh di penjuru negri, siapa tau lo ingin menyaingi. Gue ada nama yang pas nih buat brandnya.”
“Waduh, apaan tuh?” Firga sudah tersenyum duluan saat menanyakan ini.
“Kopi Genangan.” Ucap Rizka yang diikuti tawa kecilmya.
Firga juga tersenyum menahan tawa. “Banjir dong?”
“Beuh… bukan lagi, nikmatnya sampe tumpeh-tumpeh….”
Firga tergelak. Rizka juga. Mirip banget sablengnya dengan si Rendy.
“Hati-hati copyright, kayak nggak asing tuh taglinenya hahaha.”
Rizka yang paham dengan yang dimaksud Firga pun melanjutkan tawanya sambil melangkah pelan untuk keluar ruangan.
“Eh, lo udah mau balik ya?
“Iya Bang, konsep untuk next episode hasil brainstorming kemaren udah gue rangkum dan gue susun jadi lebih rapi, dan juga gue udah cari beberapa seleb yang mungkin bisa jadi guest starnya.”
Firga mengangguk-ngangguk, sambil diam-diam berpikir lagi untuk menanyakan suatu hal ke Rizka.
“Okay, good.”
“Oke, gue balik ya Bang.” Pamit Rizka.
“Eh, Riz, lo tau Jovadi nggak? Yang Model itu,” Akhirnya disebutnya juga tanya yang nggak terlalu penting itu.
“Jovadi Rey Wensen? Setau gue dia juga aktor sih Bang, gue nonton lho film-filmnya dia, yaampun perannya jadi cowo bandel sih, tapi tetap aja selalu adorable.” Rizka emang agak-agak norak kalau udah ngomongin cowo ganteng. Apalagi kalo ngobrolin drama yang sedang ditontonnya, asli bakal berubah jadi semangat 45. “Oh iya Bang, lo tau nggak kalo dia bakal jadi salah satu cast dari serial terbaru Streamix, bareng Mbak Miyana juga lho Bang.”
Raut wajah Firga sempat berubah saat mengetahui fakta itu dari Rizka. Memunculkan tanya di benaknya, “Kok bisa? Kok bisa kebetulan gitu selesai satu project buat photoshoot, terus sekarang dipertemukan lagi untuk bermain satu layar."
“Ohh ya? Lo tau dari mana?”
“Ya muncul aja postingannya di akun-akun fanbasenya di tab explorer akun instagram gue. Biasanya emang rumor-rumornya dispill dulu sama PH-nya biar sekalian buat early promotion gitu, biar serialnya bikin penasaran dan ditunggu-tunggu.”
Firga mengangguk paham.
“Kenapa Bang?” Tanya Rizka heran kenapa Firga bertanya tentang Jovadi.