Cewek berambut pirang sepunggung itu menatap pantulan dirinya di cermin seraya tersenyum manis.
"Ampun, gue cantik banget?," Tanya nya kepada dirinya sendiri seraya mencubit cubit pipinya itu.
Audrey Valencia, biasa di sakap Audrey cewek itu kini sudah lengkap dengan pakaian sekolahnya. Jarang jarang memang pagi pagi buta sudah siap seperti ini, biasanya cewek itu hanya mengandalkan abangnya yang sering membangunkan dirinya dengan berbagai macam caranya. Seperti mulai dari berteriak, mengancam, menaruh ember, hingga ember itu tumpah mengenai tubuh nya. Satu kata, sadis!
Audrey seketika berhenti beraksi manakala matanya melirik kearah ambang pintu kamarnya di mana abangnya yang bernama Marcell itu cengo melihat adiknya.
Audrey memutar balikkan badannya, sepenuhnya menghadap kearah Marcell.
"Gimana? Kaget atau gak bisa nafas liat Adik lo yang makin cantik ini?"
Pertanyaan Audrey tak di jawab, Marcell berjalan mendekat dan masih melihat Audrey dari atas sampai bawah, begitu terus.
Heran gue, ini anak dapet hidayah dari mana coba, pagi pagi udah bangun. Tumben tumbenan. Gumam Marcell dalam hati.
"Tumben lo pagi pagi udah bangun? Biasanya masih molor diranjang kayak mayat. Mau ngapel sama cowok lo?" Tuding Marcell sambil menaikan sebelah alisnya.
"Kalo iya kenapa dan kalo enggak kenapa? Lagian suka suka gue lah. Serba salah tau gak, lo! Giliran gue masih tidur diomel omelin, tapi giliran udah bangun, udah siap siap, malah ngomel ngomel juga. Emang bener, Adek selalu salah dan Abang yang selalu bener. Fix, gak adil!" Semprot Audrey seraya mengambil tas nya itu diatas ranjang yang sudah ia siapkan sedari tadi.