Audrey memakan cemilannya itu seraya menggenggam ponsel ditangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi ketiga gadis itu yang tak lain adalah Audrey dkk masih sibuk dengan ke kepoannya masing masing.
Hari ini adalah hari jadiannya Audrey dan Ravael, dan demi perasaan kepo yang merajalela di diri Chatrine dan Ferisha maka dari itu mereka berdua memutuskan untuk menginap dirumah sahabat nya kini.
"Gimana, Ravael udah ngechat lo belom?" Tanya Chatrine untuk sekian kalinya.
Audrey galau. Chat yang ditunggu tunggu nyatanya tak hadir.
Bukan apa apa, masalah nya Audrey itu mau bikin abang nya iri. Sesekali pamer sama abang nya gak masalah.
"Belom juga," jawab Audrey seenaknya.
Ferisha bangun dan sedikit membetulkan letak sheet mask nya yang agak merosot kebawah.
"Siyiris dih, Driy. Kiyiknya diyi cimi mi'i miyin miyin simi li," ucap Ferisha dengan bahasa 'i'.
"Bahasa lo! Ngapain coba pake bahasa itu," geram Chatrine. Sudah tahu dirinya tuh kurang paham. Otaknya lemot.
Ferisha membuka sheet mask nya. "Aduh, gue tuh terpaksa pake bahasa i, karna kalo nggak pake bahasa i sheet mask gue merosot terus," cerocos Ferisha memberi penjelasan.