"Gue mau langsung to the point aja," ucap Audrey yang kini berada di kafe bersama teman temannya. Minus Chatrine.
"Yakin lo langsung to the point? Apa enggak semuanya aja? Biar jelas gitu!" Usul Ferisha tak yakin yang diangguki oleh teman temannya.
Audrey mengehela nafas berat. Ia menatap laki laki dihadapannya ini bingung.
Sebenarnya disini yang mana Ravael yang mana Rivael, sih? Bingung gue, susah ngebedainnya, batin Audrey bingung.
"Ini Ravael yang mana sih? Rivael yang mana? Gue masih terlalu bingung," ucap Audrey bingung.
Laki laki yang berada dihadapan sisi kiri Audrey angkat suara.
"Gue Rivael. Gue yang jalanin semua ini bukan Ravael," sahut Rivael cepat yang membuat Audrey mati kutu.
"Hah? Gimana ceritanya, dah? Oke, sebelumnya kasih tau dulu perbedaan kalian," bingung Audrey seraya menyeruput jus alpukat miliknya.
Ravael menatap Audrey lembut, meskipun yang ditatap mengacuhkannya. Mungkin gadis itu butuh waktu, pikirnya.
"Mata kita beda. Gue warna item sedangkan Rivael warna coklat ke merah merahan," balas Ravael yang langsung ditatap oleh Audrey seraya bergantian. Seperti nya sudah cukup untuk bisa membedakannya.
"Dulu tuh, gue takut sama Rivael. kira gue dia vampir, yang main diggs. Siapa dah namanya? Matanya kan merah," timbrung Delwyn yang mendapatkan tamparan keras dari Rivael.
"Enak aja lo gue dikira Vampir! Kalo gue Vampir dari dulu gue udah musnahin manusia kayak lo dimuka bumi ini," geram Rivael kesal. Gimana nggak kesel? Muka ganteng nya ini dikira dia Vampir? Kalo emang benar, Rivael bersumpah, orang pertama yang akan ia hisap darahnya nanti adalah seorang Delwyn.
"Jadi, punya bukti apa kalian kalo abang gue dalang dari semua ini?," Tanya Audrey yang seperti nya menantang.
Mereka saling melirik satu sama lain. Tak tahu harus menjawab apa.
"Gue dateng!" Ucap seorang pria seraya mengatur nafasnya yang terlihat ngos-ngosan.
Audrey menatap sepupu nya itu bingung. Habis apa pria ini?
"Lo kenapa, Sam?," Tanya Audrey bingung.
Samuel menatap sekitarnya setelah itu ia menggelengkan kepalanya.
"Tadi ada urusan sebentar," balasnya yang tidak nyambung dengan pertanyaan Audrey. Ditanya kenapa kayak orang nanya dia abis kemana.
Ga nyambung.
"Jadi, kita disini kumpul buat ngasih tau bukti ke Audrey kan? Udah siap lo?," Tanya Samuel kepada Audrey yang langsung dianggukinya.
Audrey menatap nya penuh harap. Semoga dugaannya salah jika Marcell lah dalang dari semua ini.
Samuel mengeluarkan laptop nya lalu mengarahkannya kepada semua teman temannya.