"Ck. Ini gimana, sih!" Kesal Ferisha yang kini tengah mengutak atik ponsel milik Samuel.
Mereka tengah berada di rumah Ferisha dan juga Davit. Selepas kejadian itu, mereka berinisiatif untuk meluruskan masalah ini. Tak mau lagi ada kesalahpahaman yang terjadi. Terutama Angel.
Fana, Fani, Nano, dan Nino yang tadinya tak ikut ke rumah Angel pun sekarang kini ikut mengumpul bersama sahabat sahabat nya itu.
Meskipun mereka semua satu ruangan, namun mereka tidak sama sekali bertegur sapa ataupun bercanda ria.
Hampa dan senyap.
Itulah yang menggambarkan kondisi keadaan mereka saat ini.
Hanya ada satu sumber suara, yaitu televisi.
Iya, karena mereka semua tengah menonton DraChin. Ralat. Bukan semua. Hanya kaum Hawa saja, sedangkan kaum Adamnya hanya setia menemani ciwi ciwi tersebut.
Gundah dan juga jengkel. Itulah yang menggambarkan isi hati semua kaum Adam yang disana. Setelah acara maaf maafan akibat permasalahan kesalah pahaman itu layakanya seperti suasana sedang lebaran, kaum Hawa yang tampak sangat akrab itu mengajak kaum Adam untuk nonton DraChin. Awalnya Samuel, Yoga, Davit, Delwyn, Nino dan Nano kompak meralat ucapan ke 6 gadis itu. Tapi apalah daya, cewek selalu menang dan benar bukan? Maka dari itu keenam cowok tersebut hanya pasrah ketika secara bersamaan keenam cewek tersebut memeluk erat laki laki yang berada masing masing di sisinya. Dan jangan lupakan suara cempreng yang menghiasi keenam cewek itu ketika berteriak.
Jengkel? Jangan tanyakan betapa jengkel nya semua pemuda itu kepada keenam gadis tersebut. Teriak tepat di kupingnya seenaknya yang membuat gendang telinga nya ingin berpindah tempat, lalu tiba tiba tiba senyam senyum sendiri kayak orang gila dengan wajah yang bersemu merah. Tapi beberapa menit kemudian mereka menangis dan memaki maki secara bersamaan.
Jangan lupakan pelampiasan yang digunakan oleh keenam cewek tersebut. Tak lain dan tak salah adalah keenam cowok tersebut sebagai lampiasan kekesalannya akibat konflik yang terjadi di drama tersebut. Dengan cara memukul, menendang, mengelap ingus mereka di baju keenam pria tersebut, atau marah marah dan meniru ucapan tokoh drama tersebut yang berhubungan dengan konflik.
Ferisha sudah menangis seraya mengelap ingus nya itu di kemeja kekasihnya. Begitu pun yang lain. Mereka tak kuasa menerima drama tersebut yang endingnya berakhir dengan sad ending.
"Hah! Jahat banget sih, hiks," keluh Ferisha yang berkali kali ditenangi oleh Samuel.
"Awas ya kalo kamu kayak gitu!! Gak bakal aku maafin kamu sampe 100 turunan kamu!" Ancam Chatrine dengan air mata yang masih menetes netes di pipinya itu seraya mencubit cubit perut Delwyn. Sudah di bilang bukan bahwa semua cowok yang berada di sana dijadikan pelampiasan oleh keenam cewek tersebut? Semua cowok hanya "hm" saja. Terlalu bingung dengan semua cewek yang disini. Drama saja di tangisi, apalagi jika cerita mereka sendiri yang berakhir seperti itu? Apakah detik itu juga bunuh diri? Keenam cowok tersebut yang membayangkan hal yang sama menggelengkan kepalanya tak kuat membayangkannya.
Fana dan Fani hanya bersender di pundak kekasih mereka masing masing. Istilahnya mah, nangis kunti. Tau kan nangis kunti?suara doang, tapi raga nya diem tak bergerak.
Nah, disini yang paling heboh itu—
Angel.
Ia entah keberapa kalianya menabok nabok pipi kekasihnya yang beberapa jam yang lalu sah menjadi kekasihnya di mata sahabat sahabat nya. Yang tak lain dan tak salah lagi adalah seorang Davit.
"Gak bisa kebayang gue kalo lo kayak gitu. Sampe mati gak bakal gue maapin lo, ampe cucu cicit cucut cecet curut lo pun gue gak akan segan segan ngehasut mereka semua supaya benci sama lo! Di akhirat pun kayak gitu! Gue bakalan permaluin lo, Dav. Inget itu!" Cecar Angel sedikit ngasal dengan ingus yang ia tarik terus menerus ke atas. Davit hanyalah pasrah.
Giliran Audrey dan Yoga.
Berfikir mereka pacaran? Tidak. Mereka hanya sepasang sahabat yang sangat serasi.
Audrey menangis terharu seraya menggenggam tangan Yoga dengan kedua tangannya.
Seraya mendramatisirkan keadaan. "Demi kancut miper, gue nasehatin lo, Ga. Sebagai sahabat terhormat gue bakalan ngasih saran ke elo. Kalo lo punya pacar, jangan ngecewain dia. Bikinlah ending yang happy, bukan sad. Karna sekalinya lo bikin kaum hawa sad, kemungkinan balas dendam di dalam jiwa nya untuk lo itu berkoar koar seketika yang menyebabkan bumi ini hancur. Bisa dikatakan ia kembaran Dajjal. No no. Jangan begitu, oke?," Nasehat Audrey ngelantur yang membuat mereka semua bingung atas penuturan Audrey.
Audrey menyeka air matanya. "Gue emang gak serius kok yang tadi. Rada ngelantur bukan? Gak usah di pikirin. Bercanda bercanda," sambung Audrey yang menambah suasana menjadi awkard.
Sumpah gaje bener!
Audrey tersenyum penuh arti.
"Memang pada kenyataannya, ending sebuah kisah itu gak semua nya happy. Bukti, gue sama Ravael. Sad ending kan?haha. Jangan ngomong ending lah, ini tuh baru konflik doang, belom ending. Endingnya nanti gue tidur seatap sama Ravael trus punya anak dan hidup bahagia," monolog Audrey lagi yang tak mau mereka semua hanya diam saja.
Audrey ini bagaimana? Dirinya melarang seseorang untuk mengatakan 'ending' di sebuah kisah cintanya bersama Ravael. Tapi dirinya bahkan sendiri yang bilang bahwa 'sad ending kan, haha'
Entahlah. Rada gak nyambung sekarang Audrey ini.
Namun 2 kata yang terlontar dari mulut Yoga itu berhasil membuat suasana yang sangat mencekam dari yang sebelumnya.
"Pacaran, yuk," ajak Yoga kepada Audrey.
Mereka semua terdiam. Karna mereka tahu Audrey bahkan belum move on dengan mantan pacarnya itu. Yang tak lain adalah Ravael.
Audrey tersenyum. "Kayaknya gak ada harapan lagi buat ngarepin Ravael kembali. Mungkin, kisah gue sama dia cuma buat dijadikan masalalu bukan untuk di masa depan. Saat nya gue bangkit bukan?," Balas Audrey seraya tersenyum pedih. Bahkan Fana, Fani, Nino dan Nano yang sudah di ceritakan kisah cinta sahabat nya itu pun menatap Audrey iba.
Audrey tersenyum kearah Yoga. "Gue harap lo bisa bantu gue buat hapus ingatan gue tentang orang itu. Gue bakalan belajar mencintai lo. Gue sadar lo selalu ada di saat gue susah, disaat gue butuh, di saat gue senang. Semua keadaan yang gue hadapi selalu ada. Kecuali yang itu," Ujar Audrey dan berakhir menyicit diakhir kalimatnya.
Kecuali yang itu.
Audrey menarik nafas. Dengan satu tarikan nafas ia menjawab pernyataan yang di lontarkan oleh Yoga beberapa saat yang lalu.
"Ayo kita pacaran!" Setuju Audrey.
••••••••••
1 tahun kemudian
Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan pun berlalu dengan begitu cepat. Dua belas orang tersebut yang tak lain adalah Audrey dkk kini tengah berada dilapangan dengan teman teman seangkatannya. Hari ini adalah hari pengambilan rapot di SMA dan SMK high school 3. Tak terasa mereka telah melewati kelas 10 itu dengan wajah sangat sangat bahagia yang menghiasi 12 remaja tersebut yang berpasang pasangan.
Tak terasa juga, tepat hari ini Audrey dan Yoga aniv yang ke 1 tahun.
Keren gak?
Gak sama sekali kayaknya.
Dan perlahan lahan pun Audrey sudah bisa menerima Yoga. Namun perasaan? Ia masih belajar untuk mencintai Yoga. Bagaimanapun Ravael adalah cinta pertamanya yang susah di lupakan. Namun, Audrey pun tak mau mengecewakan hati Yoga. Ia akan belajar mencintai orang tersebut dan melupakan sosok masa lalu nya itu.
Lagipula, selama 1 tahun pula ia menunggu orang itu kembali namun tak kunjung datang. Jadi, keputusan selama ini yang ia buat untuk stay bersama Yoga tidak salah bukan? Ia hanya mencoba untuk bangkit dari keterpurukannya. Bagaimanapun pula Ravael pasti di sana sudah ada yang baru. Lantas untuk apa dirinya di sini? Hanya seperti orang bodoh jika terus menerus mengharapkan kembali orang tersebut.
Lagipula Yoga sangat menyayangi dan mencintai Audrey. Audrey merasa bersyukur dan terjaga berada di dekat Yoga. Ia pun perlahan lahan mulai suka dengan sosok Yoga. Tapi jika soal cinta? Ia belum sampai situ. Maaf. Karena ia pun belajar dari masa lalunya.
Prinsip yang Audrey dan author pegang teguh saat ini, yaitu:
Jangan terlalu jatuh dalam pesona kekasihmu atau orang lain hingga di tahap cinta mati. Karena sekalinya kalian kecewa dan kisah kalian berkahir tak sempurna dengannya, cukup lama untuk melupakannya. Saran saya, jika berpacaran jangan terlalu serius. Santai aja, jangan sampe tahap cinta. Nanti susah kalo sudah di khianati apalagi ditinggal selamanya (mati)/berakhir tragis. Kenapa? Karena, belum tentu semua cerita itu berakhir bahagia.
Ada yang udah pacaran bertahun tahun tapi sayangnya bukan jodoh/salah satu pihak ada yang ditinggal nikah. Ada juga yang udah saling cinta tapi takdir berkata lain, salah satu pihak ada yang dijodohkan. Yang paling menyakitkan adalah, ditinggal selamanya oleh seseorang yang kita cintai.
Tahap puncak menyakitkan dalam persoalan cinta adalah, bukan tentang kita pacaran berakhir putus lalu orang tersebut pacaran dengan sahabat kita sendiri, sepupu kita, atau orang terdekat lainnya. Puncak menyakitkannya ketika dalam persoalan cinta juga bukan karena pelakor. Itu masih tahap tengah. Yang paling menyakitkan adalah ketika sudah menghitung hari atau jam untuk mengucapkan ijab kobul justru orang itu pergi selama lamanya dari hidup kita.
Jangan berfikir bakalan sad ending terus. Percayalah, itu hanya awalan rencana-Nya yang Tuhan kasih untukmu menuju puncak takdir terbaik-Nya. Ujian yang hebat hanya diberikan untuk hamba hamba-Nya yang hebat dan kuat. Semangat!
Takdir bisa saja berkata lain. Banyak diluaran sana ketika ingin menikah rasanya bahagia sekali. Terkadang justru membuat kita jadi jarang berdoa lagi kepada Tuhan seperti waktu dulu, seperti kamu belum dipersatukan olehnya dengan restu-Nya lalu memutuskan untuk medoakannya di setiap sepertiga malam, ba'da ashar, ataupun diantara adzan dan iqomah. Tapi ketika kita sudah mendapat restu-Nya, saking bahagianya bahkan nyaris kita bisa saja melupakan-Nya. Astaghfirullah. Padahal bisa saja, mudah bagi-Nya untuk membolak balikkan keadaan.
Ingat kutipan arti ayat ini:
Q.S Yunus ayat 12: Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.
Sama aja sebenernya jenisnya.
Jadi, saran saya di disini, jangan berfikir untuk menjadi yang terbaik ketika kalian sedang berpacaran. Belum tentu yang kalian genggam itu jodohmu. Alangkah baiknya, jadikanlah kalian malaikat tanpa sayap ketika kalian sudah berumah tangga dengan nya, jadilah istri yang terbaik, perdalamlah rasa suka dan sayang mu hingga ke tahap cinta mati dan dengan begitu hubungan rumah tangga kalian akan harmonis jadinya. Pacaran itu hanya main main, dan menikah itu lajang yang serius.
Lebih baik kita menyendiri dulu untuk saat ini, fokus ke masa depan dan cita cita. Jodoh gak akan kemana. Urusan jodoh sudah ada yang mengatur. Sabar, muhasabah diri terus jika ingin mempunyai jodoh yang baik. Karna jodoh adalah cerminan diri.
Ingat kutipan arti ayat ini:
Q.S An-Nur 26: Perempuan perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang.
Terkadang kita pernah berpikir: istrinya taat tapi kenapa suaminya malah kayak gitu? Itu artinya Allah sedang menguji iman cewek tersebut.
Jadi, untuk saat ini LDRan dulu dengannya. Tapi bisa jadi kaga, karna jodoh itu misteri. Selalu ingat, kita tidak tahu pakaian putih apa yang kita pakai duluan. Kain kafan atau gaun pengantin.
Siapa tau, dibalik kesendirian kamu saat ini ada doa seseorang yang kamu tidak ketahui dirinya siapa. Siapa tau, jodohmu adalah paket komplit yang kamu mau—selalu doakan kamu kepada-Nya untuk selalu menjaga mu hanya untuk dirinya seorang meskipun orang itu pun tak tahu siapa nama kamu, dia hanya menyebutnya "jodohku." Dan siapa tahu, di balik hijrah mu yang tiba tiba lalu akhirnya istiqomah dijalan-Nya ada doa seseorang dibalik semua itu yang ingin jodoh nya orang baik dan sama sama taat kepada Tuhannya. Kamu tidak sadar saja atau memang itu sudah kehendak-Nya agar kamu kembali lagi ke jalan-Nya. Tuhan itu Maha Cemburu.
Ingat kutipan hadits ini:
Rasulullah bersabda, "Tidak ada siapa pun yang lebih pencemburu dibandingkan dengan Allah." (HR Bukhari dan Muslim).
Semakin seseorang dicintai oleh Allah semakin cemburu juga terhadap umat tersebut. Allah adalah Dzat Maha Pencinta sekaligus Maha Pencemburu.
Allah itu Maha Segalanya.
Akan dilakukan cara terbaik dari-Nya untuk mu hamba-Nya yang sedang dirindukan suara-Nya untuk memohon lagi kepada-Nya.
Dia tahu kamu tapi mungkin kamu tak tahu. Atau sama sama tak tahu tapi orang tersebut hanya bilang kepada-Nya "jodohku"
Jodoh itu misteri tapi kematian itu pasti.
Begitu lah prinsip Audrey yang ia pakai ketika menjalin hubungan dengan seseorang. Ia tak mau kejadian tersebut terulang untuk yang kedua kalinya di hubungan nya.
Semoga dengan Yoga, ia bisa menjaga perasaan ini.
Dan tanpa Audrey sadari, jauh di negara sana, ada yang tak sabar untuk bertemu dengannya dan juga sahabat sahabat nya.
Dan bodohnya pun, Audrey melupakan janji dan juga ucapannya. Ucapan yang mengatakan bahwa ia akan menunggu orang itu hingga kembali dan pembuktiannya pun akan ia buktikan ketika orang itu kembali.
Akankah pembuktian itu benar benar ada?
•••••••
Ravael memandang foto foto palaroid tersebut di ruangan rahasia nya. Ya, hanya diri nya, Tuhan, author dan readers lah yang tau ruangan tersebut.
Ravael berjanji, ia akan membawa orang itu ke ruangan rahasia ini. Hanya orang itu yang boleh masuk, selebihnya tidak ada. Membayangkannya saja Ravael sudah tidak sabar untuk bertemu dengan orang itu kembali. Ia rindu dengan senyum tulus yang menghiasi wajah manis gadis itu, ia rindu dengan tatapan teduh gadis itu, ia rindu dengan segala galanya yang ada di diri gadis itu.
1 tahun lagi. Ya, satu tahun lagi dirinya dan juga sahabat sahabat nya yang berada di London akan pindah ke Indonesia dan juga
ke sekolah orang orang itu tempati.
"Bagaimana pun sekarang keadaan kamu, aku bakalan kembali untuk kamu. Bertahan. Satu tahun lagi aku akan menemui kamu. Tepat kita kelas dua belas," gumam Ravael seraya keluar dari ruangan rahasia itu, tak lupa ia pun menguncinya.
Ravael berjalan ke ruang keluarga. Disana terdapat bunda dan juga ayahnya yang sedang menonton tv dan sesekali mengobrol beberapa hal.
Ravael membayangkan orang itu lagi. Ia membayangkan masa depannya dengan orang itu, membina rumah tangga bersamanya, mempunyai anak anak yang lucu sebagai pelengkap, mempunyai cucu dan hidup menua bersamanya. Ravael yang sadar di perhatikan ngeri oleh kedua orang tuanya itu pun kembali ke dunia nyatanya.
Nyatanya, membayangkannya saja ia sudah bahagia dan tersenyum lebar seperti orang gila. Apalagi jika itu kenyataan? Tuhan memang sangat baik sekali jika takdir bahagia tersebut berpihak kepadanya.
Ravael menghampiri ke arah kedua orang tuanya itu dengan senyum yang masih menghiasi wajah tampannya itu.
"Anak bunda kenapa senyam senyum begitu?"goda Eva kepada Ravael.
"Lagi halu membina rumah tangga bersama nya," ucap Ravael jujur tak tahu malu jika dengan orang tuanya.
Tirta hanya geleng geleng kepala. "Semoga berhasil. Kalo misalnya kamu bener bener cinta, jangan nyerah di tengah jalan," nasehat Tirta kepada anaknya itu.
Ravael mengangguk mantap .Ia mendudukkan bokongnya di sofa dan mengeluarkan ponselnya itu.
Membuka aplikasi WhatsApp. Banyak sekali yang ngechat. Namun kebanyakan nomor yang tak di kenal. Biasalah, orang ganteng mah bebas! Ravael tak meladeni gadis gadis ataupun orang yang gaje itu menghubunginya nya. Entah itu ngechat, menelfon atau pun video call. Semua itu tidak ada yang di jawab. Ravael menscroll terus kebawah, hingga pandangan nya terfokus ke satu titik.
Nama Samuel tertera disana. Jika di lihat dari tanggalnya, sudah 1 tahun yang lebih. Ravael berdecak keras, salahkan nomor nomor tak dikenal itu yang menyulitkan dirinya untuk mengetahui teman temannya yang menghubunginya.
Samuel
P
P
Woi
Rav
Lo seriusan gak ke sini lagi?
Audrey belom move on nih dari lo😄