Apa kau tahu cerita dibalik nama kota ini, Fillan?
Konon pada jaman dahulu kala, kawasan ini dipenuhi oleh hutan lebat. Tidak ada manusia yang hidup di kedalamannya, kecuali seorang pemuda. Honiahaka namanya. Sejak masih kecil, Honiahaka mempunyai kebiasaan menjelajah, bahkan hingga ke pinggir hutan, sebuah tempat yang terlarang baginya.
Pada suatu hari, di malam yang cerah, seperti biasa, Honiahaka pergi menjelajah hingga ia sampai di sebuah lembah yang dipenuhi oleh bunga yang mekar kala purnama. Di lembah itu, Honiahaka bertemu dengan seorang gadis tercantik yang pernah dilihatnya. Kulitnya halus selembut salju dengan rambut seindah cahaya purnama. Gadis itu bernama Onida.
Keduanya saling menatap dan seketika itu juga mereka jatuh cinta.
Namun, hubungan di antara keduanya tidaklah semudah itu. Dunia mereka berbeda, sehingga Honiahaka dan Onida tidak bisa bersama terlalu lama. Setiap kali mereka bertemu terasa semakin singkat dan semakin sering mereka berpisah terasa semakin lama setiap kalinya.
Pada suatu hari, Onida mengatakan, bahwa ia harus kembali pulang ke negerinya. Negerinya itu begitu jauh, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk kembali bertemu. Onida pun tidak mungkin meminta Honiahaka untuk ikut bersamanya. Hal ini karena Honiahaka berbeda dari dirinya.
Honiahaka tidak bisa menerima kenyataannya. Maka, Honiahaka pun mencari cara agar mereka bisa selalu bersama.
Dipenuhi harapan, Honiahaka pergi menemui seorang penyihir bernama Magena. Penyihir ini tinggal dalam gua yang berada di gunung keramat. Konon, jalan menuju gua sang penyihir penuh dengan monster dan hantu yang mengerikan. Namun, Honiahaka adalah seorang yang tangguh dan pemberani. Dengan mudah ia berhasil mengalahkan semua monster yang menghalangi jalannya. Menjelang malam, Honiahaka tiba di gua Magena. Dengan lantang dan tegas, Honiahaka mengatakan keinginannnya. Ia meminta agar Magena membantunya.
Sang penyihir mengatakan satu-satunya cara agar mereka bisa bersama adalah dengan mengubah Honiahaka menjadi sepadan dengan Onida. Apa kau tahu, Fillan? Onida bukanlah gadis biasa. Dia adalah perwujudan dari sang bulan sendiri. Maka dari itu, tidak mungkin manusia yang tinggal di kedalaman hutan seperti Honiahaka bisa memilikinya.
Inilah bagian dari kisah yang aku sembunyikan.
Honiahaka bukanlah manusia. Dia adalah mahluk unik yang merupakan perpaduan antara manusia dengan serigala. Itulah sebabnya Honiahaka tinggal jauh di kedalaman hutan, karena manusia akan ketakutan kala melihatnya. Namun Onida berbeda. Gadis itu tidak melihat rupanya, melainkan hatinya. Inilah yang membuat Honiahaka sangat mencintainya.
Tanpa pikir panjang, Honiahaka menyetujuinya. Si Penyihir pun mengubah Honiahaka menjadi seorang pemuda tampan.
Dengan hati gembira, Honiahaka bergegas ke lembah bunga. Untuk kembali bertemu dengan Onida, kekasih hatinya. Namun, kenyataan berbeda dengan harapan. Onida yang menunggu kedatangan Honiahaka tidak mengenalinya Honiahaka dalam wujud manusianya. Onida menolak untuk mengakuinya sebagai kekasih hatinya.
Onida pun pulang ke negerinya. Meninggalkan Honiahaka dengan hati yang terluka. Tidak ada yang bisa di lakukan Honiahaka, selain menjalani sisa hidupnya dengan penuh penyesalan.
Magena yang merasa iba, memberi satu anugerah pada Honiahaka. Di malam kala bulan purnama, Honiahaka di perkenankan untuk kembali ke wujud aslinya. Kala itu, Honiahaka selalu melolong ke arah bulan. Berharap Onida kembali turun ke sisinya.
Honiahaka terus menunggu dan menunggu ….
Beratus tahun kemudian. Di lembah bunga tersebut, berdirilah sebuah kota. Kota itu dinamakan Alogoma, yang memiliki arti, dia yang melihat ke atas dari lembah bunga. Nama itu dibuat sebagai penghormatan atas Honiahaka yang tetap setia pada Onida hingga akhir hayatnya.
*****
Setelah bercerita, Kia menatapku sambil tersenyum.
“Bagaimana kisah tadi menurutmu, Fillan?” tanyanya sambil menatapku dengan dalam. Aku bisa melihat tarian api unggun dari kedua matanya yang jernih.
“Cerita yang bagus.” Komentarku. “Tapi versi yang kudengar jauh berbeda.”
“Berbeda?”