World Adventure: Gates From Another Dimension

BlueLeviatan
Chapter #2

Bab 2 : Tugas

Doni yang memiliki tubuh paling pendek diantara mereka berlima saat ini sedang duduk santai di lantai dekat sofa besar sambil menikmati cemilan kacang bandung yang telah disediakan oleh Ibu Dhika. Sedangkan Wina satu-satunya anak perempuan yang ada di ruangan itu sedang menikmati menyedot minuman ringan yang ada di tangannya.

Rupanya tidak banyak informasi yang didapatkan oleh Dhika dari si pembawa acara. Pembawa acara itu hanya menayangkan dengan lebih detail sosok mahluk buas yang saat ini sudah terkapar tidak bernyawa, sambil mengomentari kekuatan yang sebenarnya dimiliki oleh monster tersebut.

Setelah itu pembawa acara itu juga mewawancarai beberapa pemburu monster lain dan para penonton disana yang menyaksikan secara langsung apa penampilan dari taring serigala. Para pemburu monster yang di wawancarai menyatakan hormat dan respek mereka terhadap taring serigala yang mampu mengalahkan semua monster itu seorang diri.

Para penonton yang sedang diwawancarai pun malah berteriak-teriak histeris sambil menyebutkan nama taring serigala dan berkata ingin bisa bertemu dengannya secara langsung. Senang melihat ekspresi puas yang terlihat dari orang-orang yang diwawancarai Moutuber itu segera menyampaikan salam perpisahannya dan mengakhiri liputan livenya.

“Hahaha, lucu juga yah komentar dari para penonton disana, mereka semua pasti tidak sabar untuk mencari tahu kabar terbaru tentang taring serigala yang berikutnya,” sahut Doni masih menikmati cemilan ringannya.

“Ya, saya rasa taring serigala pasti bisa mengalahkan seluruh monster yang ada di dalam sana hanya dalam waktu 2 sampai 3 hari saja,” jawab Dhika bersemangat. “Dia benar-benar keren, hanya seorang diri tapi dia bisa bertarung layaknya satu pasukan guild.”

Setiap kali ada berita baik tentang taring serigala, Dhika selalu sangat bersemangat, dia sangat suka dengan taring serigala, dia sangat mengaguminya. Itu salah satu alasan mengapa sampai saat ini Dhika selalu rajin menempa dirinya berlatih menggunakan senjata tombak pada mesin virtual reality yang tersedia di rumah maupun sekolahnya. Dhika berharap agar di masa depan dia bisa menjadi seperti taring serigala.

Yura mengernyitkan pandangan matanya, dan berkata, “Hmm … bagaimana yah, maaf kalau saya sedikit mengkritik. Tapi menurut saya taring serigala itu orang yang bodoh. Mengapa dia tidak pernah mau bekerjasama dengan pemburu monster yang lain, bukankah menurut kalian berburu monster seorang diri itu adalah tindakan yang sangat ceroboh.”

“Hei hei hei, sebentar kenapa kamu selalu berpikiran buruk seperti itu Yura,” tolak Dhika. “Bukankah dia punya kebebasan untuk bisa menentukan sendiri bagaimana dia ingin bertarung. Bukankah selama ini dia juga sudah beratus-ratus kali masuk ke dalam portal, dan membuktikan kepada kita kalau dia bisa kembali dengan membawa kemenangan?”

“Ya ya ya, baiklah mungkin seperti itu,” balas Yura santai. “Hanya saja menurut saya itu tetap tindakan orang yang bodoh. Bertarung sendirian, saat ada banyak orang yang mau bergabung dan membantu dirinya. Buat apa dia bertarung bersusah payah seorang diri.”

Lihat selengkapnya