“Dhik kok berhenti?” tanya Reno tak sabar mendengarkan hasil tugas kelompok mereka yang sedang dibacakan oleh Dhika.
“Hahaha, bentar Ren, ini batrainya hampir habis, Win boleh lempar charger batrai yang ada disana kemari?” pinta Dhika kepadanya.
Wina melemparkan charger batrai, dan setelah memasangkan colokan batrai pada laptopnya Dhika kembali membacakan hasil tugas mereka kepada empat temannya yang lain.
“Baiklah kalau begitu saya akan lanjutkan membacanya. Dengarkan baik-baik yah,” setelah berdehak beberapa kali, Dhika membacakan hasil tugasnya.
“Pada tahun 2222, organisme kehidupan yang bermunculan dari portal dimensi sangatlah beraneka ragam. Beberapa monster memiliki raga seperti monster-monster yang sering di kutip oleh beberapa penulis novel bergenre fantasi seperti goblin, kobold, orc ataupun undead.
Monster lain sulit untuk teridentifikasi, mereka memiliki raga menyerupai mahluk-mahluk asing dari luar angkasa. Sejak tahun itu berbagai macam monster beraneka ragam wujud dan kekuatan telah muncul kepermukaan bumu dan menjadi sebuah ancaman besar bagi keberlangsungan hidup umat manusia di bumi.
Sebelum peristiwa bersejarah tahun 2222 terjadi, 148 tahun sebelumnya, pada tahun 2074 para bangsawan dan cendikiawan dari seluruh dunia telah memperingatkan akan adanya sebuah fenomena aneh yang akan datang, yaitu kemunculan gerbang-gerbang dari dimensi lain.
Para bangsawan dan cendekiawan tersebut yang tergabung dalam sebuah organisasi bernama Petualang Dunia telah membuktikan banyak hal kalau beberapa dari antara mereka sendiri pernah bertualang langsung ke sebuah dimensi lain oleh karena kekuatan yang mereka dapatkan dari batu dunia kegelapan.
Setelah bertahun-tahun bergerak dalam kesenyapan, mereka para penjelajah dunia akhirnya telah bersepakat untuk menceritakan semua hal yang telah mereka hadapi itu kepada dunia. Mereka ingin menyerahkan nasib dunia ini kepada para generasi penerus mereka, anak-anak dimasa depan yang akan menghadapi serangan langsung ini sewaktu mereka semua telah tiada.