"Hah... Hah... Hah...."
Aku berlari dan terus berlari. Aku berlari demi hidupku. Aku berlari demi masa depan, harapan dan teman-temanku. Aku terus berlari....
"Hah... Hah... Hah...."
Tetapi....
Kini aku lelah, aku sudah sangat lelah....
Ingin rasanya aku menyerah dan mati saja. Jika aku mati semua akan lebih mudah. Semua akan berakhir. Aku tak perlu merasakan ketakutan dan ketidakberdaya seperti ini lagi. Aku tak perlu lagi berlari demi hidupku. Aku benar-benar sudah muak dengan semua permainan ini!
{AKU LELAH! BENAR-BENAR LELAH!}
Mental dan fisikku kini sudah mencapai batasnya. Aku tak tahu berapa lama lagi aku bisa bertahan dengan tubuh yang sudah rapuh dan rusak ini. Aku hampir kehilangan akal sehat dan kesadaran yang hampir diambang batas. Tak lama lagi, aku akan berakhir gila atau sinting seperti mereka!
"Tidak!" Tanpa sadar terbesit satu kata itu dari mulutku.
Aku tidak mau berakhir seperti orang-orang itu. Aku tidak akan menerima takdir macam itu!
"Aggghhhhh...!!!"
Aku berteriak kesakitan ketika sebuah pisau lempar berukuran kecil tertancap di punggungku.
Sakit, rasanya sakit sekali. Aku tak bisa menahan air mataku untuk tidak menangis. Aku hanyalah gadis biasa, sebelum semua ini dimulai. Sebelum kenyataan ini berubah menjadi mimpi buruk! Mimpi buruk yang tak pernah aku dan teman-temanku bayangkan.
Seorang gadis biasa yang selama ini tinggal di lingkungan yang aman dan nyaman, yang sebentar lagi akan memulai kehidupan kuliahnya, kini harus berjuang demi hidupnya. Saat ini harus menahan rasa sakit dari sebuah pisau yang tertancap di punggungnya.
Bagaimana bisa? Bagaimana bisa aku tetap bertahan sejauh ini?
Ini semua tidak lebih dari kekutan harapan dan tekatku! Tekatku untuk bertahan hidup!
"Ughhh...."
Darah terus mengalir dari luka di punggungku ini. Aku tak punya waktu untuk berhenti dan mencabut pisau kecil sialan yang tertancap itu. Jika aku berhenti, maka mereka akan berhasil mengejarku.
Aku harus kuat! Bertahanlah!
"Hah... Hah... Hah.... "